Mohon tunggu...
KHALILA SCHIFRAIMANI
KHALILA SCHIFRAIMANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Minat dengan Buku Fiksi dan tertarik untuk mendalami penulis lokal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesantren di Era Digital: Menilai Dampak Positif dan Negatif bagi Generasi Masa Kini

23 Desember 2024   16:19 Diperbarui: 23 Desember 2024   16:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pesantren seringkali dianggap sebagai tempat pembelajaran yang kuno dan mendalami ilmu Islam saja. Namun, seiring perkembangan waktu, pesantren mulai berkembang dengan memberikan berbagai pendidikan layaknya sekolah pada umumnya. Di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi, pendidikan pesantren memiliki banyak dampak positif dan negatif bagi individu santri maupun masyarakat luas.

Di era digital ini, sudah banyak pesantren yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Bidang pendidikan sangat bergantung pada teknologi dan informasi, termasuk dari pesantren. Dengan internet, pesantren dapat memudahkan para guru untuk mengakses berbagai macam sumber pengajaran seperti buku digital, jurnal, artikel, dan masih banyak lagi. Selain itu, internet sangat memudahkan santri untuk menambah wawasan yang ingin mereka ketahui secara cepat. Contohnya, santri yang memiliki minat tinggi pada bahasa bisa lebih mudah menafsirkan Al-Qur'an ke berbagai bahasa melalui Translator.

Mengakses beberapa informasi dan ilmu pengetahuan seharusnya bukan hal yang asing lagi bagi pesantren. Santri yang telah dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang akhlak mestinya akan jauh lebih siap menghadapi dampak negatif dari internet dibanding dengan siswa lain yang tidak mendapat pengetahuan tersebut. Pesantren dapat menjadi alternatif yang baik untuk meningkatkan kualitas SDM di era digital ini.

Meskipun internet sangat baik dalam meningkatkan pembelajaran, perlu diketahui pula bahwa penggunaan alat-alat digital ini juga menghadirkan dampak negatif. Yang dikhawatirkan para pengurus pesantren dan pengajar khususnya dari kalangan pesantren yaitu akses mudah terhadap pornografi melalui internet. Melalui internet, seluruh pengguna memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mengakses situs porno dan mendapatkan file gambar atau video porno. Tak kalah berbahaya dari situs porno, beberapa kasus seperti cyberbullying, adu domba, dan fitnah juga dapat terjadi.

Meskipun internet membawa banyak dampak yang baik bagi santri dan pengajar, pesantren tidak boleh lengah dalam mengawasi penggunanya. Perlu adanya kontrol yang cukup ketat, serta edukasi tentang penggunaan internet secara bijak bagi seluruh penghuni pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun