Ilmu filsafat selalu menarik dibahas apalagi membahas mazhab-mazhab filsafat yang timbul dari pemikiran para tokoh filsafat yang berkembang seiring dengan zaman. Kali ini kita akan membahas mengenai mazhab absurdisme dalam filsafat pra-modern.
Absurdisme Merupakan Mazhab filsafat yang berkembang pada abad ke-19 pra modern, gagasan utama absurdisme ala Albert Camus sebagai tokoh besar mazhab ini adalah bahwa manusia adalah suatu mahkluk yang absurd bahwa dunia menempatkan manusia dalam kondisi yang sebebas bebasnya untuk menentukan pilihan dalam mencapai tujuan hidup nya namun dunia itu sendiri terus merubah kondisi pada manusia itu sendiri sehingga tujuan manusia tersebut menjadi tidak akan atau tidak mungkin tercapai. meskipun begitu absurdisme itu sendiri menempatkan dunia sebagai sesuatu yang rasional, sebaliknya ia menempatkan ke irasionalitas pada tujuan dan eksistensi manusia.
Dalam Absurdisme terasa pemikiran tersebut adalah pemikiran yang pesimistis, ia mengajarkan kepada manusia bahwa manusia selalu memiliki tujuan dalam ketidakpastian yang ada di dalam dunia dan kuasa manusia adalah dengan menerima bahwa faktanya tujuan dari dirinya adalah variabel ketidakpastian dalam kuasa dunia yang absolut.
Albert Camus menginterpretasikan kondisi ini dalam karyanya "Mitos Sisifus" dalam bukunya tersebut ada seorang manusia yang dikutuk oleh dewa untuk membawa batu besar ke atas sebuah gunung dan ketika sisifus sudah menyelesaikan tugas nya tersebut batu itu akan kembali menggelinding ke bawah gunung dan sisifus harus kembali membawa batu itu keatas gunung secara berulang-ulang.
Ada 2 cara menghadapi absurditas dunia ini yaitu dengan cara menyimpulkan bahwa hidup ini tidak ada artinya atau mengisi kekosongan tersebut dengan sosok superior yang manusia sebut sebagau Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H