“Dua unit kontainer ditahan, tapi tidak lama. Sudah aman dan lalu lintas sudah normal,” tegasnya.
Mantan Dir Narkoba Polda Sultra ini menambahkan, saat ini pendemo telah meninggalkan lokasi itu, tetapi aparat kepolisian tetap disiagakan untuk berjaga di lokasi.
Dan tak jauh dari lokasi tersebut, sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di pertigaan Universitas Halu Oleo (UHO), Senin (5/9) sore.
Salah seorang pendemo Ahmad Zulkarnain mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk konsolidasi para mahasiswa, masyarakat, sopir angkot, ojek online, dan ojek pangkalan agar ikut menyuarakan protes atas pemerintah yang seenaknya menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Kami mengajak semuanya, mari bersama-sama, pada Selasa (6/9) besok ke kantor DPRD Sultra. Duduki kantor mewah itu hingga pemerintah mencabut kebijakan harga BBM subsidi yang baru,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa itu menyanedra sebuah mobil truk pengangkut besi yang melintas di pertigaan kampus UHO.
Pantauan awak media JPNN.com, para mahasiswa bersama sopir angkot memblokir seluruh arah lalu lintas di pertigaan kampus UHO. Akibatnya, kemacetan hingga ratusan meter ke arah pasar baru, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari tak terhidarkan. Terlihat juga salah seorang pengemudi mengamuk karena tidak bisa melintas di daerah tersebut.
“Saya mau lewat, rumah saya tidak jauh di situ, masa tidak bisa. Saya juga orang sini,” ucapnya dengan nada yang tinggi.
Sementara itu, pemilik mobil truk yang disandera massa, Arjun mengatakan dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, dia juga sudah menginformasikan hal tersebut kepada bosnya.
“Mau diapami, tunggu saja sampai selesai. Saya sudah kasih tau juga bosku,” ujarnya.