Slametan Bersih Desa yang dilaksanakan di Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan merupakan sebuah upacara adat yang dilakukan dengan adat dan tradisi suku Tengger Bromo Ritual ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan berdasarkan penanggalan suku tengger. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena diberi kenikmatan hasil panen yang sangat memuaskan, serta diharapkan dapat memberikan ketenteraman lingkungan atau wilayah tersebut.
Adat dan Tradisi Suku Tengger Bromo
Suku Tengger merupakan masyarakat yang mendiami wilayah kaki Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, dan sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Suku Tengger Bromo memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk dalam hal adat dan tradisi. Mereka percaya pada kekuatan alam dan memiliki ritual-ritual yang erat kaitannya dengan gunung berapi, termasuk Gunung Bromo. Upacara-upacara adat seperti Mecaru bersama, Tawur Agung Kesanga, dan Yadnya Kasada merupakan bagian penting dari kehidupan spiritual suku Tengger Bromo.
Tradisi Slametan Bersih Desa
Tradisi slametan bersih desa merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa, termasuk suku Tengger Bromo. Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, upacara slametan juga dianggap sebagai sarana untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi desa dan masyarakatnya.
Pelaksanaan Upacara
Upacara slametan bersih desa di Desa Ngadirejo menjadi momen yang sangat istimewa bagi masyarakat setempat. Dalam upacara ini, mereka akan bersama-sama mempersiapkan sajian-sajian tradisional yang kemudian akan dipanjatkan sebagai ungkapan terima kasih dan doa kepada Tuhan. Musik, nyanyian, dan tarian juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Slametan bersih desa di Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, bukan hanya sekadar upacara adat, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara masyarakat. Dengan mempertahankan tradisi ini, mereka juga melestarikan warisan budaya yang kaya dan memperkaya keberagaman budaya di Indonesia.
Dengan demikian, slametan bersih desa bukan hanya sebuah upacara, melainkan juga sebuah cerminan dari kearifan lokal dan kekayaan budaya Nusantara. Semoga tradisi ini terus lestari dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H