Mohon tunggu...
Khalid Walid Djamaludin
Khalid Walid Djamaludin Mohon Tunggu... Ilmuwan - Social Researcher

My name is Khalid Walid Djamaludin. I am an Independent Social Researcher from PRODES Institute Indonesia. my research interests are Economic Anthropology, Political Economy, Corruption Studies, and Social Empowerment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pola Pikir Analitik dan Dekonstruktif dalam Kehidupan Beragama

26 Mei 2021   12:27 Diperbarui: 26 Mei 2021   12:30 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena ada perkawinan pemahaman yang sifatnya metafisik  alam bawah sadar manusia, dengan cara pandang dengan akal atau rasio, medianya bisa dengan sains. Misalnya dalam Al-Qur'an saja, dilarang memakan daging babi, dan meminum minuman keras (alkohol), tidak semata -- mata Tuhan menurunkan norma tersebut tanpa ada alasan (reason) yang diterima akal manusia. Penulis yakin, setiap norma yang termaktub dalam agama atau bahkan negara, pasti ada alasannya, atau bersifat aktif.

Jadi, pikirkan alternatif pemikiran lain untuk memberdayakan, bahwa manusia itu diberikan akal dan tubuh untuk memahami dunia yang sementara atau dalam bahasa Satre itu "absurd". Silahkan dipahami maksud penulis dalam tulisan ini, masuk akal atau tidak bukan menjadi masalah. Yang terpenting, usaha mendekonstruksi sesuatu itu perlu, agar manusia semakin dewasa. Apalagi merubah pola pikir yang menjerumuskan manusia pada timbulnya perselisihan. Yang harus dipahami, upaya ini bukan untuk sekularisasi umat beragama, khususnya umat Muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun