"Saya bersaksi, di sini kalau insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa saudara-saudara sekalian. Kita harus dan kita mampu swasembada pangan, mampu. Kita juga harus dan mampu swasembada energi, swasembada bahan bakar."
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto. Pernyataan ini menimbulkan pro-kontra dari kalangan masyarakat. Terlepas dari pro-kontra yang ada, pernahkah kita berpikir bahwa Indonesia dapat memenuhui kebutuhan energinya khusunya BBM, setidaknya untuk jangka 10 tahun ke depan (maksimal 2 kali periode menjabat presiden) ? Mari kita telusuri bersama!
Tingkat konsumsi bahan bakar minyak secara nasional saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, sedangkan kemampuan produksi hanya 834 ribu barel per hari, atau produksi minyak nasional hanya mampu untuk memenuhi setengah dari konsumsi BBM. Belum lagi, tidak semua produksi tersebut adalah jatah milik pemerintah, ada sekitar 200-300 ribu barel per hari yang merupakan jatah milik kontraktor.
Profil Produksi Minyak Bumi dan Gas Tahun 2015-2050
Untuk meningkatkan jumlah produksi guna memenuhi kebutuhan BBM, dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :Â Enhanced Oil Recovery (EOR), Work Over, dan Infill Drilling. Untuk EORÂ sendiri jumlah produksi yang dapat ditingkatkan rata-rata sebesar 53% dari Primary Recovery, Work Over sejumlah 5 %, Infill Drilling sebesar 7%, serta Work Over + Infill Drilling : 10 %. Cara-cara tersebut dapat meningkatkan jumlah produksi hingga lebih dari 50% atau menjadi sekitar 1,3 juta barel per hari, namun dengan asumsi semua mekanisme tersebut dilakukan. Sedangkan setiap lapangan dan kontraktor tentu memiliki kriteria kekonomiannya masing-masing. Sehingga mekanisme di atas belum tentu dilakukan dan angka tersebut masih sangat mungkin berkurang.
Selain itu menurut data tahun 2018, SKK Migas mencatat 50 proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) ditargetkan akan mulai berproduksi (onstream) dalam 10 tahun ke depan. Proyek-proyek hulu migas tersebut terdiri dari 20 proyek yang berlokasi di darat (onshore) dan 30 proyek yang berlokasi di lepas pantai (offshore). Proyek-proyek ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 84.700 barel per hari (BOPD) untuk minyak bumi dan 6.100 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas bumi.
Dari segi konsumsi untuk 10 tahun kedepan, konsumsi BBM di Indonesia diprediksi meningkat hingga mencapai 2 juta barel per hari. Jika dilihat estimasi untuk 10 tahun ke depan, total jumlah produksi minyak di Indonesia masih belum dapat mencukupi tingkat kebutuhan konsumsi BBM, meskipun dilakukan berbagai metode recovery untuk peningkatan produksi. Setidaknya total produksi masih defisit lebih dari 1 juta barel per hari agar bisa memenuhi konsumsi BBM.
Kebutuahan dan Rencana Pasokan Gas Bumi dan LNGÂ Tahun 2015-2050
Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pernyataan Prabowo tersebut tidak akan mungkin terjadi bahkan jika dia menjabat untuk kedua kalinya. Â Adapun tulisan ini ditujukan agar capres dan cawapres Indonesia dapat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dan janji kampanye mereka