Mohon tunggu...
Khalid Umar
Khalid Umar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Khalid adalah mahasiswa Teknik Perminyakan ITB angkatan 2015 yang menekuni analisis keenergian Indonesia. Saat ini Khalid menjabat sebagai Kepala Divisi Kajian Energi Taktis di Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan "PATRA" ITB. | Kontak kami: LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/khalid-umar-770527151/ | Email: khalidumar.itb@gmail.com | HP: 085861396841

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Tak Akan Impor Minyak? Stop Kampanye Pembodohoan!

11 November 2018   21:31 Diperbarui: 21 Januari 2019   20:31 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2-png-5c45c784ab12ae58631ac683.png
2-png-5c45c784ab12ae58631ac683.png

"Saya bersaksi, di sini kalau insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa saudara-saudara sekalian. Kita harus dan kita mampu swasembada pangan, mampu. Kita juga harus dan mampu swasembada energi, swasembada bahan bakar."

Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto. Pernyataan ini menimbulkan pro-kontra dari kalangan masyarakat. Terlepas dari pro-kontra yang ada, pernahkah kita berpikir bahwa Indonesia dapat memenuhui kebutuhan energinya khusunya BBM, setidaknya untuk jangka 10 tahun ke depan (maksimal 2 kali periode menjabat presiden) ? Mari kita telusuri bersama!

Tingkat konsumsi bahan bakar minyak secara nasional saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, sedangkan kemampuan produksi hanya 834 ribu barel per hari, atau produksi minyak nasional hanya mampu untuk memenuhi setengah dari konsumsi BBM. Belum lagi, tidak semua produksi tersebut adalah jatah milik pemerintah, ada sekitar 200-300 ribu barel per hari yang merupakan jatah milik kontraktor.

Profil Produksi Minyak Bumi dan Gas Tahun 2015-2050

3-png-5c45c7abab12ae5d220295d2.png
3-png-5c45c7abab12ae5d220295d2.png
4-png-5c45c935c112fe68d70c2013.png
4-png-5c45c935c112fe68d70c2013.png

Untuk meningkatkan jumlah produksi guna memenuhi kebutuhan BBM, dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : Enhanced Oil Recovery (EOR), Work Over, dan Infill Drilling. Untuk EOR sendiri jumlah produksi yang dapat ditingkatkan rata-rata sebesar 53% dari Primary Recovery, Work Over sejumlah 5 %, Infill Drilling sebesar 7%, serta Work Over + Infill Drilling : 10 %. Cara-cara tersebut dapat meningkatkan jumlah produksi hingga lebih dari 50% atau menjadi sekitar 1,3 juta barel per hari, namun dengan asumsi semua mekanisme tersebut dilakukan. Sedangkan setiap lapangan dan kontraktor tentu memiliki kriteria kekonomiannya masing-masing. Sehingga mekanisme di atas belum tentu dilakukan dan angka tersebut masih sangat mungkin berkurang.

Selain itu menurut data tahun 2018, SKK Migas mencatat 50 proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) ditargetkan akan mulai berproduksi (onstream) dalam 10 tahun ke depan. Proyek-proyek hulu migas tersebut terdiri dari 20 proyek yang berlokasi di darat (onshore) dan 30 proyek yang berlokasi di lepas pantai (offshore). Proyek-proyek ini memiliki total kapasitas produksi sebesar 84.700 barel per hari (BOPD) untuk minyak bumi dan 6.100 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas bumi.

Dari segi konsumsi untuk 10 tahun kedepan, konsumsi BBM di Indonesia diprediksi meningkat hingga mencapai 2 juta barel per hari. Jika dilihat estimasi untuk 10 tahun ke depan, total jumlah produksi minyak di Indonesia masih belum dapat mencukupi tingkat kebutuhan konsumsi BBM, meskipun dilakukan berbagai metode recovery untuk peningkatan produksi. Setidaknya total produksi masih defisit lebih dari 1 juta barel per hari agar bisa memenuhi konsumsi BBM.

Kebutuahan dan Rencana Pasokan Gas Bumi dan LNG  Tahun 2015-2050

5-png-5c45c9cfaeebe129f622aa38.png
5-png-5c45c9cfaeebe129f622aa38.png
6-png-5c45c94212ae9435666eb944.png
6-png-5c45c94212ae9435666eb944.png
Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka satu-satunya cara agar dapat memenhui kebutuhan BBM, yakni dengan cara melakukan kegiatan ekplorasi. Meskipun hasil eksplorasi berhasil dan ditemukan giant field yang dapat memenuhi kebutuhan BBM, untuk waktu 10 tahun ke depan (2 periode jabatan presiden), Indonesia masih belum dapat terbebas dari kegiatan impor minyak, hal tesebut karena untuk kegiatan ekplorasi sendiri dibutuhkan waktu hingga lebih dari 10 tahun agar dapat diproduksikan.

Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pernyataan Prabowo tersebut tidak akan mungkin terjadi bahkan jika dia menjabat untuk kedua kalinya.  Adapun tulisan ini ditujukan agar capres dan cawapres Indonesia dapat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dan janji kampanye mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun