Dan juga bagaimana mungkin Pertamina dapat menjalankan programnya dengan cara terintegrasi sesuai misinya, bila program kerja yang telah disusun sedemikian rupa harus berhenti di tengah jalan karena pergantian dirut yang terjadi secara cepat?
![Olah pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/12/4-5bbfc98d12ae941917489c72.png?t=o&v=555)
Nampaknya Malaysia dengan Petronas-nya lebih paham tentang hal ini karena sejak didirikan pada tahun 1974 baru berganti CEO sebanyak 3 kali.
Lantas apakah penggantian dirut yang telah terjadi kemarin merupakan hal yang didasarkan karena prestasi dirut yang dinilai kurang baik? Ataukah penggantian dirut kemarin merupakan politisasi yang dilakukan karena tendensi dan kepentingan lain tanpa mempertimbangkan kemaslahatan Pertamina sebagai BUMN
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/12/5-5bbfca8a6ddcae7a6d608df2.png?t=o&v=555)
Referensi:Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI