Setelah build up yang cukup membawa kita agak naik dan bersemangat, kita dibawa turun lagi oleh track selanjutnya yaitu “Pana-vision” ke hawa-hawa dark ala Radiohead.
Berbekal pengalaman Jonny sebagai composer, lagu yang menjadi soundtrack di episode terakhir Peaky Blinders Season 6 ini menggunakan piano serta instrumen gesek yang cukup menakutkan namun indah.
Dan tentunya falsetto Thom Yorke dalam membawakan lirik-lirik magis kreasinya menambah kesan dark ke lagu ini walaupun agak sedikit ternetralkan oleh drum dari Tom Skinner.
Selanjutnya ada “The Smoke” yang kental aroma math-rock nya. “The Smoke” mengandung bassline unik yang berulang, falsetto khas Thom Yorke, serta permainan drum yang lembut nan rapi dari Tom Skinner.
Lalu, setelah selesai mendengarkan “The Smoke”, siap-siap merem dan diam sejenak untuk lagu favorit saya di album ini, “Speech Bubbles”. Tak ada yang dapat saya katakan kecuali lagu ini bagus banget dari awal sampai akhir. Saya kira lagu ini tak bisa dimainkan atau diaransemen lebih bagus lagi.
“Thin Thing”, adalah track yang cukup nge-rock dan danceable. Berdasarkan riset saya di berbagai platform media sosial, di track ini guitar riff Jonny Greenwood ternyata memakai efek delay & reverb, sama dengan yang ia gunakan pada live performance lagu “Present Tense” dari Radiohead khususnya pada special performance nya dengan Thom Yorke & CR78 yang bisa ditemukan di kanal youtube Radiohead.
Sehabis itu, kita kembali lagi dengan lagu-lagu kelam, sedih, namun menurut saya membawa ketenangan jika sudah terbiasa dan tahu apa maksudnya.
“Open The Floodgates” adalah lagu yang diiringi piano yang berpadu dengan synthesizer. Penggunaan instrumen yang minimalis membuat lagu ini semakin terasa kelam.
Lalu ada “Free In The Knowledge”, lagu yang bisa dibilang cukup normal untuk Thom dan Jonny. Mereka tidak menggunakan eksperimen-eksperimen nakal yang konon membuat lagunya agak sulit dinikmati pada lagu ini.
Lagu yang terlalu biasa dan malah memberi kesan aneh bagi yang sudah mengikuti Thom dan Jonny sejak awal karir mereka. Jika kalian mulai merasa ngantuk dengan 2 lagu yang galau barusan, lagu berikutnya mungkin sedikit mengobati rasa kantuk. Tom Skinner lagi-lagi menunjukkan kelihaiannya pada track “A Hairdryer”.
Kelincahannya memainkan hi-hat serta memadukannya dengan beberapa instrumen perkusi lainnya benar-benar memukau. Meskipun secara tempo agak cepat, namun lengkingan Thom mengalir pelan dan santai pada lead dan backing vocal tak mengurangi rasa kemarahan dan kekecewaan yang disampaikan secara anggun.