Media sosial merupakan platform komunikasi yang berfokus pada keberadaan pengguna dan memfasilitasi mereka dalam beraktivitas dan berkolaborasi. Mengacu pada pengertian tersebut,  dapat dikatakan bahwa jejaring sosial hanyalah sebuah alat atau media yang disesuaikan dengan proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia sebagai penggunanya. Segala kejadian atau kemeriahan dalam jejaring sosial merupakan hasil interaksi yang dilakukan oleh manusia sebagai pengguna sarana yang disediakan oleh jejaring sosial.
  Salah satu platform komunikasi online yang banyak diakses oleh masyarakat segala usia saat ini adalah TikTok. Meski masih terbilang baru, TikTok masuk dalam daftar 10 besar jejaring sosial dengan pengguna terbanyak di dunia. Aplikasi berlogo not  musik ini semakin populer dan banyak digunakan oleh masyarakat global ketika pandemi virus corona melanda pada awal tahun 2020.
  Berdasarkan data  We Are Social  kuartal I tahun 2022, pengguna aktif TikTok di seluruh dunia telah mencapai  1,4 miliar.  Indonesia menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan 99,1 juta pengguna aktif Tiktok. Banyaknya pengguna TikTok antara lain disebabkan oleh fakta bahwa aplikasi ini memberikan rangsangan daya tarik utama  bagi manusia, yaitu audiovisual.
  Dalam konteks komunikasi, audiovisual sangat bermanfaat baik bagi komunikator maupun penerimanya. Berkat pesan audiovisual, komunikator dapat menyampaikan pesan-pesan abstrak dengan lebih mudah dan leluasa, yang tentunya juga membantu komunikator untuk lebih mudah memahami dan mengingat pesan yang disampaikan, namun selalu dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Di TikTok, komunikator menggunakan video yang diiringi musik atau rekaman audio sebagai sarana untuk mengekspresikan dan menyampaikan pesannya.
 Di pihak media (publik), selain dapat menikmati program yang dibawakan oleh media, pengguna yang berperan sebagai khalayak juga dapat memberikan tanggapan berupa postingan (komentar) terhadap konten yang dilihatnya atau mengungkapkan reaksinya terhadap konten yang dilihatnya. Mengingat fitur-fitur yang ditawarkan TikTok, tidak heran jika aplikasi ini menjadi penting dan sangat populer di kalangan masyarakat umum maupun pihak atau organisasi yang ada untuk menyampaikan pesan tertentu.
  Bagi masyarakat awam, TikTok merupakan wadah untuk mengembangkan kreativitas, memperoleh ilmu baru, mencari hiburan, informasi, dan memperluas jejaring sosial. Sementara bagi sebagian pihak, aplikasi ini membantu mereka dengan mudah melakukan edukasi, melakukan awareness, mengkampanyekan, mempromosikan dan meningkatkan brand image mereka untuk menarik khalayak dalam skala kecil maupun besar. Pada dasarnya komunikasi merupakan kebutuhan pokok manusia dalam  kehidupan sehari-hari.
  Di era digital saat ini, cakupan komunikasi  semakin luas dan tidak terbatas dengan hadirnya media sosial sebagai platform yang memudahkan interaksi manusia sebagai penggunanya. TikTok sebagai salah satu dari sekian banyak media sosial hadir untuk memfasilitasi proses komunikasi yang tidak hanya sebatas  interaksi personal melalui audio dan visual tetapi juga mencakup kedua unsur tersebut (audio-visual), menjadikan aplikasi ini semakin diapresiasi oleh banyak kalangan.
  Bahasa Indonesia memiliki peran yang krusial dalam komunikasi di TikTok. Sebagai bahasa resmi Indonesia, bahasa Indonesia digunakan oleh sebagian besar pengguna TikTok di Indonesia. Dalam konteks ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan ide, pesan, dan emosi melalui video pendek. Bahasa Indonesia juga menjadi identitas budaya dan nasional bagi pengguna TikTok di Indonesia.
 1. Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam era komunikasi digital di TikTok seperti:
a. Menyampaikan informasi.
  TikTok dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi, seperti berita, tutorial, dan hiburan. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat membantu pengguna dalam memahami informasi yang disampaikan.
b. Berkomunikasi dengan orang lain.
  TikTok dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat membantu penggunanya menjalin komunikasi yang efektif dan efisien.
c. Mengekspresikan diri.Â
  TikTok bisa digunakan untuk mengekspresikan diri, baik secara verbal maupun nonverbal. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat membantu pengguna dalam mengekspresikan diri dengan lebih akurat dan jelas.
2. Tantangan penggunaan bahasa Indonesia di Tiktok.
  Meskipun bahasa Indonesia memiliki peran penting di TikTok, terdapat tantangan-tantangan yang perlu dihadapi dalam upaya meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia di platform ini. Tantangan pertama adalah pengaruh bahasa asing. TikTok merupakan platform global yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan pengguna dari berbagai negara. Hal ini menyebabkan adanya penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, Korea, dan Jepang di TikTok. Penggunaan bahasa asing ini bisa menjadi penghalang bagi peningkatan penggunaan bahasa Indonesia.
  Tantangan kedua adalah penyampaian pesan yang efektif. Dalam video pendek TikTok, waktu yang singkat dan batasan karakter dapat menjadi kendala dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Pada beberapa kasus, pengguna TikTok cenderung menggunakan bahasa gaul atau singkatan dalam video mereka. Hal ini bisa membuat bahasa Indonesia terkesan tidak formal dan sulit dipahami oleh pengguna TikTok lainnya.
  Tantangan terakhir adalah kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. Dalam era komunikasi digital, seringkali penggunaan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan tata bahasa yang benar. Kesalahan tata bahasa seperti penggunaan kata yang salah, ejaan yang tidak tepat, dan struktur kalimat yang tidak benar dapat mengurangi kualitas penggunaan bahasa Indonesia di TikTok.
3. Upaya peningkatan Bahasa di Tiktok.
  Meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia di TikTok. Pertama, pendidikan dan kesadaran tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat ditingkatkan melalui kampanye dan inisiatif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan memahami pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik, pengguna TikTok dapat menghindari kesalahan tata bahasa dan meningkatkan kualitas komunikasi mereka.
  Kedua, kolaborasi antara pengguna TikTok dengan kemampuan bahasa Indonesia yang baik dapat menjadi sarana untuk memperluas penggunaan bahasa Indonesia di platform ini. Kolaborasi ini dapat dilakukan dalam bentuk video bersama, duet, atau melalui komentar dan pesan pribadi. Dengan berinteraksi dengan pengguna yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, pengguna lainnya dapat terinspirasi dan terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan tepat.
  Kesimpulannya TikTok berperan penting dalam era media digital di Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengekspresikan diri di TikTok. Namun penggunaan bahasa Indonesia di TikTok juga menghadapi beberapa tantangan seperti penggunaan bahasa gaul, bahasa asing, dan kesalahan bahasa. Untuk mengatasi tantangan tersebut, upaya peningkatan bahasa Indonesia di TikTok dapat dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi, pengembangan fitur di TikTok, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam penelitian ini, desain penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menguji pengaruh TikTok terhadap peran, tantangan, dan upaya peningkatan bahasa Indonesia melalui media massa di TikTok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu lebih memahami pengaruh TikTok terhadap peran, tantangan, dan upaya peningkatan bahasa Indonesia melalui media massa di TikTok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H