Yazidi mengharamkan makan selada, karena mereka percaya bahwa ada kejahatan di dalamnya. Tradisi mengatakan bahwa “setan pernah bersembunyi di potongan selada”. Kemungkinan ini kembali kepada ajaran Manichaean yang percaya bahwa Divine Light(Cahaya Tuhan) terkandung dalam tanaman lebih dari pada dalam zat lainnya. Umumnya Yazidi tidak boleh memakai pakaian warna biru gelap yang spesifik, atau kemeja yang terbuka di bagian depan. Pakaian harus putih. Yazidi yang sangat fanatik tidak makan ayam atau daging rusa.
Menurut orang tua Yazidi kelahiran adalah satu-satunya jalan ke masyarakat. Sejak lahir setiap Yazidi secara otomatis terkait dengan Sheikh atau Pir tertentu. Hubungan ini tidak dapat diubah. Anak-anak dibaptis dalam minggu pertama setelah lahir, sementara sunat adalah opsional. Antara 7 sampai 11 bulan, anak laki-laki akan masuk ke dalam keanggotaan penuh dari masyarakat melalui upacara khusus di mana Sheikh memotong tiga kunci rambut anak itu yang lalu disembunyikan oleh ibu.
Para Syaikh tampil di pernikahan dan pemakaman dengan doa-doa khusus dan liturgi.
Kitab-kitab suci Yazidi adalah dua buku pendek yang ditulis dalam bahasa Arab: Kitab al-Jilwah (book of revelation) ditulis oleh Sheikh ‘Adi sendiri, dan Mishaf Rash (black book) oleh Sheikh Hasan ibn-‘Adi. Sebuah nyanyian Arab memuji Syaikh ‘Adi sangat dihormati sebagai bagian dari liturgi mereka.
The Black Book, Revelation of Melek Taus(Satan/Qu’ratal Yazid/The Peacock Angel/The Fallen Angel)- Kitab pedoman Agama Yazidi, kaum esoteris dr Sinjar Iraq/Iran Persia-mesopotamia,
pengamat memandang bahwa ajaran Yazidi menyebar luas dianut bnyk satanis/masonry Eropa.
berikut adalah kutipan dari kitab Yazidi
“There is NO GOD but My Self”
“KNOWING this.. who dares worship the false Gods of the Koran and Bible?”-[Revelation of Melek Taus/Quratel Yazid]
MASYARAKAT
Masyarakat Yazidi dibagi menjadi dua kelas, kaum awam dan ulama. Pernikahan secara ketat terbatas pada kelasnya sendiri, pada sukunya sendiri dan lebih utama kepada sepupu sendiri.
Orang Awam dari mayoritas Yazidi diharapkan untuk tidak belajar membaca atau menulis (hak istimewa ini hanya untuk Imam yang mengklaim keturunan dari Sufi terkenal Hasan al-Basri). Mereka tidak dibolehkan mempelajari lebih dalam misteri agama mereka, tugas mereka hanya untuk menjaga ritual keagamaan dan mematuhi pemimpin spiritual mereka. Setiap Yazidi terhubung sebagai murid ke Sheikh tertentu atau Pir, yang mereka cium tangannya setiap hari.
Para pendeta atau imam (Ruhan, Kahana) sangat dihormati dan tidak boleh memotong rambut atau jenggot. Mereka dibagi menjadi enam kelas:
1. Syaikh yang berasal dari lima keluarga yang terkait erat dengan Sheikh ‘Adi.