Mohon tunggu...
Khalid Abdul Mannan
Khalid Abdul Mannan Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar Arsitektur. Dosen di Universitas Pembangunan Jaya

Arsitektur adalah keseimbangan antara kebutuhan, keindahan dan kekuatan. Tugas Arsitek adalah mencari titik tengah diantaranya.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Penggunaan Aplikasi EDGE untuk Pendekatan Rancangan Bangunan yang Hemat Energi

15 Juni 2022   15:50 Diperbarui: 15 Juni 2022   15:53 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber energi yang terbatas merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian saat ini, ditengah fakta konsumsi energi yang terus bertambah seiring semakin berkembangnya manusia di muka bumi ini. Salah satu sektor yang menggunakan energi terbesar ada pada sektor bangunan dimana pada sektor ini, total konsumsi energi yang digunakan mencapai 40% dari keseluruhan penggunaan energi (IEA and UNEP, 2019).

Didasari oleh fakta ini, maka diperlukan pendekatan rancangan bangunan yang memperhatikan efisiensi energi dalam proses perancangannya. International Finance Corporation (IFC) sebagai afiliasi dari Bank Dunia mendorong terciptanya kemajuan di bidang pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan platform simulasi untuk perencanaan bangunan yang efisien dalam energi. Platform tersebut diberi nama EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiency), sebuah aplikasi berbasis cloud dimana pengguna dapat melakukan simulasi untuk menghitung tingkat efisiensi dalam sebuah bangunan berdasarkan elemen-elemen penyusun dari bangunan, baik dari aspek passive design  (elemen arsitektural) maupun dari aspek active design (mekanikal, elektrikal, plumbing/ MEP) dari suatu bangunan.

Dalam aplikasi EDGE juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan simulasi pengurangan energi yang digunakan (reduce energy use) dengan penggunaan  photovoltaic dan teknologi sensor, sehingga dapat memberikan gambaran kepada pemilik gedung seberapa besar manfaat ekonomi yang dapat diterima jika sebuah bangunan menerapkan efisiensi energi pada perencanaan maupun operasional dari gedung yang dimilikinya.

Untuk memenuhi kualifikasi sertifikasi EDGE, bangunan harus memenuhi penghematan sebesar 20% untuk energi, 20% untuk air, dan 20% pengurangan emisi energi dalam material, dibandingkan dengan bangunan konvensional (EDGE Projects, 2020). Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi EDGE dapat membantu seorang perencana bangunan dalam merumuskan strategi perancangan dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam sebuah bangunan. Dengan penghematan ini diharapkan kedepannya seluruh bangunan yang akan terbangun dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pustaka :

  • IEA and UNEP. (2019). Global Status Report for Buildings and Construction: Towards a zero emissions, efficient and resilient buildings and construction sector, 3-4.
  • Karyono, Tri Harso. (2004). Bangunan Hemat Energi: Rancangan Pasif dan Aktif. Kompas. Indonesia
  • World Bank Group. (2019). EDGE User Guide Version 2.1. 15-16.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun