SEJARAH PANJANG PRESTASI LA MEMO
Atlet dayung adalah individu yang secara profesional atau kompetitif terlibat dalam olahraga dayung, sebuah cabang olahraga air yang melibatkan penggunaan dayung untuk menggerakkan perahu di atas permukaan air. Dayung memerlukan kombinasi kekuatan fisik, daya tahan, keterampilan teknik, dan koordinasi. Cabang ini mencakup berbagai disiplin seperti single sculls, double sculls, dan rowing berawak besar.
Di Indonesia, olahraga dayung tidak memiliki seorang individu tertentu yang "menciptakan" atau memperkenalkan cabang ini secara eksklusif. Namun, pengenalan olahraga ini terkait erat dengan pengaruh kolonial Belanda, yang membawa berbagai jenis olahraga modern ke Nusantara, termasuk dayung. Belanda memperkenalkan olahraga dayung sebagai aktivitas rekreasi dan olahraga kompetitif di perairan seperti sungai dan danau yang melimpah di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, olahraga dayung mulai diorganisasi secara resmi dengan berdirinya Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) pada tahun 1970. PODSI berperan besar dalam membina atlet, memperkenalkan dayung di tingkat nasional, dan membawa atlet Indonesia ke kancah internasional. Sejak itu, atlet dayung Indonesia mulai menunjukkan prestasi di kompetisi internasional, seperti Asian Games dan SEA Games.
Kemudian, pada SEA Games 2015, di nomor pertandingan perseorangan sculls 500 meter dan 1.000 meter, La Memo kembali bertanding dan sukses memeroleh penghargaan berupa medali emas.Setelah itu, pada tahun 2016 atlet dayung hebat ini kembali mencetak prestasi, yakni dengan meraih medali perunggu pada Olimpiade Asia-Oceania 2016, mendapat medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
Pada tahun yang sama, La Memo bahkan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi Indonesia setelah terakhir keikutsertaannya dalam cabang olahraga rowing pada Olimpiade Helsinki, Finlandia, 72 tahun yang lalu.Tidak berhenti di situ, ia juga masih mengikuti berbagai kompetisi lainnya demi mengharumkan namanya dan Indonesia. Pada Asian Games 2018, La Memo mengantongi medali perak.
Pada tahun 2016, La Memo berhasil menembus Olimpiade 2016. Di mana, hal tersebut menjadi awal dan sejarah bagi Indonesia untuk pertama kalinya mengikuti olimpiade cabang rowing Sebelumnya, Indonesia terakhir kali mengikuti kompetisi dayung pada tahun 1952 silam pada Olimpiade Helsinki di Finlandia. Hal ini menjadi kabar gembira dan sebuah pencapaian luar biasa bagi dunia olahraga Tanah Air.
La Memo menjadi pembuka bagi olahraga Indonesia Indonesia yang sempat vakum dalam waktu yang cukup lama. Ajang Olimpiade Paris 2024 ini juga menjadi kali kedua bagi pria berumur 29 tahun ini setelah Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Pada tahun yang sama, La Memo bahkan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi Indonesia setelah terakhir keikutsertaannya dalam cabang olahraga rowing pada Olimpiade Helsinki, Finlandia, 72 tahun yang lalu.