Mohon tunggu...
Khalda Khairunnisa Fitriani
Khalda Khairunnisa Fitriani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Periklanan Obat Batuk dan Pilek

25 Juni 2024   17:29 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:52 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elemen visual yang menarik dapat meningkatkan kesan yang ditinggalkan oleh iklan. Dengan menggunakan desain yang menarik, sebuah iklan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan memudahkan konsumen untuk mengingat merek tersebut.

Iklan obat batuk harus memenuhi persyaratan objektif dan tidak menyesatkan untuk memastikan keamanan dan kemanfaatan obat yang digunakan oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa cara iklan obat batuk memenuhi persyaratan tersebut :

  • Informasi yang Objektif:

Iklan obat batuk harus memuat informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah ditetapkan. Informasi yang diberikan harus jelas, lengkap, dan tidak ambigu, sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik tentang efek samping, dosis, cara penggunaan, dan indikasi penggunaan obat.

  • Informasi yang Lengkap:

Iklan obat batuk harus memuat informasi yang lengkap, termasuk efek samping, dosis, cara penggunaan, dan indikasi penggunaan obat, serta informasi tentang efek samping yang dapat terjadi. Informasi yang diberikan harus memenuhi persyaratan lengkap, sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik tentang obat yang digunakan.

  • Tidak Menyesatkan:

Iklan obat batuk harus tidak menyesatkan dan tidak boleh mengandung informasi yang tidak jelas atau ambigu, sehingga masyarakat tidak dapat memahami dengan baik tentang obat yang digunakan. Iklan tidak boleh mengandung informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga masyarakat tidak dapat memahami dengan baik tentang efek samping, dosis, cara penggunaan, dan indikasi penggunaan obat.

  • Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami:

Iklan obat batuk harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat memahami dengan baik tentang obat yang digunakan.

  • Penayangan yang Sesuai:

Penayangan iklan obat batuk harus sesuai dengan ketentuan periklanan, seperti tidak boleh ditayangkan pada jam-jam yang tidak sesuai dengan usia target market, serta tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

  • Penyaringan Lebih Lanjut:

Penayangan iklan obat batuk harus dilakukan dengan penyaringan lebih lanjut, sehingga masyarakat tidak dapat memahami dengan baik tentang obat yang digunakan.

Dengan memenuhi persyaratan objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan, iklan obat batuk dapat memastikan keamanan dan kemanfaatan obat yang digunakan oleh masyarakat, serta mengurangi risiko medication error dalam perilaku swamedikasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengawasi agar iklan obat batuk memenuhi persyaratan objektif dan tidak menyesatkan melalui beberapa cara:

  • Persetujuan Iklan Obat:

BPOM mewajibkan pelaku usaha industri farmasi untuk mendapatkan persetujuan iklan obat sebelum mengiklankan produk obat-obatannya. Persyaratan ini termasuk memiliki akun yang dapat diakses melalui laman resmi pelayanan persetujuan Iklan BPOM, surat bermeterai yang menerangkan penunjukan sebagai penanggung jawab akun, izin Industri Farmasi, dan nomor pokok wajib pajak.

  • Persyaratan Khusus:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun