Analisis terhadap iklan obat batuk telah dilakukan pada beberapa penelitian yang berbeda. Di bawah ini adalah contoh analisis iklan obat batuk yang telah dilakukan hingga saat ini :
- Dampak Iklan Obat Batuk di Media Elektronik Pilihan Pengobatan Sendiri:
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan nilai acak acak. Pengambilan sampel dan analisis dengan uji t dan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, iklan obat batuk di media elektronik memiliki pengaruh sebesar 30,5% terhadap pilihan pengobatan sendiri masyarakat. Variabel lain dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 69,5%.
- Hubungan iklan farmasi dengan pengetahuan perilaku pengobatan batuk sendiri:
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner dan analisis menggunakan metode deskriptif dan analisis statistik chi-square.
Hasil survei menunjukkan sebanyak 80,8% responden yakin akan kebenaran informasi iklan obat batuk. Sebanyak 52,2% penduduk di Kabupaten Pati memiliki pengetahuan yang rendah tentang pengobatan mandiri. Karakteristik masyarakat seperti tempat tinggal, jenis kelamin, usia, dan latar belakang pendidikan berhubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan tentang pengobatan mandiri.
- Persepsi konsumen terhadap unsur iklan obat batuk:
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode focus group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan obat batuk Woods di media televisi mempunyai unsur menarik yang mempengaruhi pemahaman terhadap iklan tersebut. Pengaruh iklan obat batuk di media elektronik terhadap pilihan pengobatan sendiri: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional random sampling dan analisis menggunakan uji dan uji regresi linier sederhana.
Beberapa penelitian telah menyelidiki dampak frekuensi menonton iklan obat batuk terhadap pengambilan keputusan konsumen. Berikut contoh penelitian terkait :
- Dampak iklan obat batuk di TV terhadap perilaku pengobatan mandiri:
Pada penelitian ini, sebanyak 73% responden menyatakan tidak menyukai iklan obat flu dan batuk di TV. Ternyata terpengaruh oleh iklan. Frekuensi penayangan iklan obat flu dan batuk  di televisi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengobatan mandiri pada masyarakat. Karakteristik responden seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan tertinggi, dan pekerjaan juga berhubungan dengan perilaku pengobatan mandiri.
- Pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap perilaku pengobatan mandiri ibu yang memiliki anak kecil:
Dalam penelitian ini, 41 responden (59,4%) mengetahui iklan obat batuk dan flu di televisi. Frekuensi paparan iklan obat batuk dan flu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengobatan mandiri pada ibu yang memiliki anak kecil.
Iklan obat batuk yang memuat informasi yang menarik, obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan dapat mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih obat batuk.
Dalam beberapa penelitian, frekuensi menonton iklan obat batuk terhadap keputusan konsumen menunjukkan bahwa iklan obat batuk yang menarik dan berisi informasi yang objektif dapat mempengaruhi perilaku swamedikasi masyarakat. Frekuensi menonton iklan obat batuk memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku swamedikasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan swamedikasi terhadap perilaku swamedikasi saat batuk.
Iklan obat batuk yang menarik secara visual lebih efektif dalam mempengaruhi keputusan konsumen. Berikut adalah beberapa penelitian yang menunjukkan hal ini:
- Persepsi Konsumen Terhadap Unsur-unsur Iklan Obat Batuk: