Angklung melambangkan nilai-nilai kebersamaan, harmoni, dan kerja sama. Bunyi yang dihasilkan hanya akan indah jika dimainkan bersama-sama, mencerminkan semangat gotong royong dalam masyarakat Indonesia.
Angklung bukan hanya alat musik, tetapi juga representasi dari identitas budaya dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Angklung telah mengalami berbagai transformasi fungsi seiring berjalannya waktu. Alat musik ini awalnya berakar pada tradisi dan ritual masyarakat agraris, kemudian berkembang menjadi bagian dari seni, pendidikan, hingga diplomasi budaya. Berikut adalah fungsi angklung dari zaman ke zaman:
- Zaman Prasejarah dan Tradisional
- Ritual Keagamaan dan Spiritualitas
Angklung digunakan dalam upacara penghormatan kepada Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan, untuk memohon berkah panen melimpah. Bunyi angklung dipercaya dapat menarik perhatian roh-roh baik.
- Media Komunikasi
Dalam beberapa komunitas, angklung digunakan untuk menyampaikan pesan atau memberi tanda, misalnya dalam acara adat atau panggilan berkumpul.
- Simbol Keharmonisan Alam
Angklung melambangkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan kekuatan ilahi. Alunan musiknya mencerminkan keindahan alam dan kehidupan agraris masyarakat.
- Zaman Kerajaan
- Hiburan Istana
Pada masa Kerajaan Sunda, angklung dimainkan sebagai hiburan di istana dan menjadi bagian dari seni pertunjukan tradisional.
- Penyemangat Perang
Dalam beberapa catatan, angklung digunakan untuk memotivasi prajurit sebelum bertempur. Suaranya yang ritmis memberikan semangat dan keberanian.
- Zaman Kolonial
- Simbol Perlawanan
Angklung kerap dimainkan oleh masyarakat sebagai bentuk ekspresi budaya dan identitas lokal saat menghadapi penjajahan. Ini menjadi simbol perlawanan budaya terhadap kolonialisme.
- Pertunjukan Rakyat
Pada masa kolonial, angklung sering digunakan dalam pertunjukan rakyat untuk menyampaikan kritik sosial secara terselubung.
- Era Modern dan Kontemporer
- Pendidikan dan Pengajaran
Angklung diperkenalkan sebagai alat pendidikan, terutama setelah Daeng Soetigna menciptakan angklung diatonis (1938). Alat ini digunakan untuk mengajarkan musik, kerja sama, dan kreativitas di sekolah-sekolah.
- Seni dan Hiburan