Mohon tunggu...
khalda khairunnisa fitriani
khalda khairunnisa fitriani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Universitas Muhammadiyah Jakarta

saya seorang mahasiswa di universitas muhammadiyah jakarta, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, program studi ilmu komunikasi 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Komunikasi Massa di Era Digital dan Tantangannya

2 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 2 Juli 2024   10:44 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama   : Khalda Khairunnisa Fitriani

Nim     : 23010400103

Mata Kuliah : Komunikasi Massa ( UAS )

Dosen Pengampu : Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A

 Perkembangan Komunikasi Massa di Era digital dan Tantangannya

Media massa memegang peranan yang sangat penting dalam membangun paradigma khalayak mengenai isu dan peristiwa sosial. Baik itu surat kabar, televisi, radio atau media online, masing-masing memiliki potensi untuk mempengaruhi orang dan menyeimbangkan kembali persepsi mereka terhadap media. Ada banyak tantangan dan peluang yang dihadapi media massa saat ini, dan hal ini perlu diatasi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pemberitaan media massa di Indonesia.

Pada awal masa Orde Baru, permasalahan yang terlihat pada media massa selama ini adalah independensi media, kepemilikan media massa, dan kepentingan politik yang sangat mempengaruhi isu dan cara pandang pemberitaan. 

Di antara sekian banyak kelompok media massa di Indonesia, dengan fokus pada kelompok, kelompok, partai politik, dan individu tertentu, serta tidak menerapkan prinsip jurnalistik yang seimbang dalam pemberitaan, pada akhirnya gagal memberikan pemberitaan yang berimbang ya.

Akibatnya, jika informasi yang disampaikan melalui media massa menjadi tidak berimbang dan tidak tepat, persepsi khalayak bisa terpecah dan konflik pun bisa timbul. 

Perkembangan teknologi informasi dengan hadirnya media sosial membawa warna sekaligus tantangan bagi media massa, terutama dalam hal kemudahan akses dalam mencari, menerima, dan berbagi informasi. Tentu saja hal ini berdampak pada khalayak dibandingkan dengan media massa tradisional yang ada.

Dalam paradigma lain, media massa harus bersiap menghadapi masalah kelebihan informasi di Internet. Wajar saja jika media massa harus berevolusi dalam konteks ini agar terus berkembang sekaligus menyajikan informasi yang berkualitas, menarik, dan independen. Di era digital, media massa harus kuat agar dapat terus memberikan informasi yang informatif, mendidik, berwawasan luas, dan berdampak kuat pada kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan teknologi modern sungguh sangat luar biasa cepatnya. Salah satu bidang yang merasakan dampaknya yaitu aspek teknologi komunikasi dan informasi. Bahkan era baru yang sering disebut sebagai cyber era menjadikan hampir seluruh kegiatan masyarakat berpindah dari dunia nyata ke dunia maya yang bernama cyberspacy. 

Kehadiran era cyber menjadikan hubungan antar manusia sudah tidak lagi terhalang oleh jarak dan waktu. Semua info dan berita bisa diakses oleh semua orang tanpa ada sekat dan penghalang. Dunia tak ubahnya seperti sebuah desa kecil dimana semua orang bisa dengan mudah melihat peristiwa yang terjadi didalamnya. 

Selain itu, masyarakat modern juga sudah sangat cerdas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Khususnya kebutuhan terkait dengan pemenuhan informasi yang diperlukannya. Sehingga mereka juga sangat kritis dan selektif dalam mengkonsumsi info yang disajikan oleh media.

Komunikasi massa mengalami perubahan yang signifikan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital. Era digital telah membawa perubahan mendasar terhadap cara informasi dikirim, diterima, dikonsumsi, dan dilaporkan. Era digital membawa dampak besar terhadap praktik dan transformasi komunikasi massa. 

Perubahan ini membawa peluang baru, namun juga tantangan signifikan bagi komunikasi massa di era digital. Oleh karena itu, dalam menganalisis dampak transformasi komunikasi massa di era digital dan menyoroti peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi komunikasi modern.

Tantangan terbesarnya mencakup proliferasi perangkat lunak dan platform digital, polarisasi informasi, perlindungan data, dan ketergantungan pada algoritma. 

Namun, era digital juga menawarkan peluang baru, seperti partisipasi aktif masyarakat dalam pendidikan informasi, peningkatan akses terhadap informasi global, dan kemungkinan membangun jaringan sosial lintas batas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi komunikasi massa di era digital merupakan fenomena yang kompleks dan terus berkembang.

Tantangan dan peluang yang timbul memerlukan pendekatan komprehensif dari akademisi, praktisi media, dan pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa transformasi komunikasi massa ini memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, kita memerlukan pendekatan yang tepat dan tangkas, kapasitas media digital, dan kerangka peraturan yang efektif.

Media massa memiliki peran penting dalam menyajikan berita, opini, dan hiburan kepada masyarakat dengan tujuan memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pengertian media massa mencakup berbagai bentuk media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet.

Saat ini, media massa juga telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Dengan memanfaatkan platform baru yang lebih interaktif dan responsif, media massa dapat memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi pembaca, pendengar, dan penontonnya. 

Dalam hal ini, pengertian media massa melampaui sekadar sebagai sarana komunikasi, tetapi juga melibatkan peran yang signifikan dalam membentuk dinamika sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap komunikasi massa secara signifikan, memberikan banyak peluang dan tantangan baru bagi industri ini. Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa menjadi opini serta tantangan yang dihadapi, beserta studi kasus yang mencerminkan kritik dan saran terhadap perkembangan ini:

Opini tentang Perkembangan Komunikasi Massa di Era Digital

  • Kemungkinan-kemungkinan baru dalam mengakses dan menyebarkan informasi:

- Opini: Era digital semakin memudahkan akses informasi dari berbagai sumber. Platform digital seperti media sosial memungkinkan individu untuk menyediakan dan mengonsumsi informasi secara bersamaan.

-- Tantangan: Informasi yang berlebihan dapat mengaburkan kebenaran dan meningkatkan risiko penyebaran berita palsu (disinformasi).

  • Interaktivitas dan Keterlibatan Komunitas:

-- Opini: Media digital memungkinkan interaksi dua arah antara pembuat konten dan konsumen. Hal ini akan memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses informasi dan komunikasi.

-- Tantangan: Tingkat keterlibatan yang tinggi juga berpotensi meningkatkan polarisasi dan konflik publik.

  • Globalisasi Komunikasi:

-- Opini: Internet memungkinkan komunikasi instan dan global, memperluas jangkauan media di seluruh dunia.

-- Tantangan: Saat menggunakan media global, beradaptasi dengan konteks budaya dan politik lokal masih merupakan tantangan besar.

Tantangan perkembangan komunikasi massa di era digital

  • Kepercayaan publik dan etika komunikasi:

- Tantangan: Penyebaran berita palsu dan manipulasi informasi mengancam kepercayaan publik terhadap media dan institusi tradisional.

- Studi Kasus: Kasus Cambridge Analytica dan penggunaan data pribadi dalam kampanye politik merupakan contoh bagaimana perilaku tidak etis dalam komunikasi digital dapat merusak kepercayaan publik.

  • Privasi dan Keamanan:

-Tantangan: Pengumpulan dan penggunaan data pribadi oleh perusahaan media dan platform digital menimbulkan masalah privasi dan keamanan data.

-- Studi Kasus: Pelanggaran data besar-besaran seperti yang terjadi di Facebook dan perusahaan teknologi besar lainnya menunjukkan kerentanan data pribadi dalam ekosistem digital.

  • Regulasi dan Pengawasan:

-- Tantangan: Kurangnya regulasi yang tepat untuk mengatur media digital dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan kekuasaan dan pengaruh.

-- Studi Kasus: Undang-undang kebebasan berekspresi dan regulasi media digital di berbagai negara menunjukkan kompleksitas dalam menciptakan lingkungan yang adil dan aman bagi pengguna.

Studi kasus berupa kritik dan saran

  • Facebook dan Cambridge Analytica:

Penelitian ini mengkaji bagaimana digital native menggunakan Facebook. Penelitian ini menunjukkan bahwa digital native membedakan fitur-fitur Facebook sebagai alat komunikasi pribadi seperti update status, wall-to-wall, dan komentar. Meski hidup di era media baru, mereka memilih budaya komunikasi tradisional seperti komunikasi personal.

Hal ini menunjukkan bahwa digital native mempunyai kebutuhan komunikasi langsung yang tidak dapat dipenuhi melalui komunikasi digital. Oleh karena itu, perkembangan komunikasi massa di era digital memerlukan adaptasi dan inovasi yang signifikan agar tetap relevan dan efektif dalam berkomunikasi dengan massa. Media massa harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dan efektif dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

- Kritik: Praktik pengumpulan data yang tidak etis dan penggunaannya dalam kampanye politik memerlukan tindakan yang lebih ketat untuk melindungi privasi pengguna. Hal ini menunjukkan perlunya peraturan yang ketat.

- Saran: Facebook telah meningkatkan transparansi dalam penggunaan datanya dan memberi pengguna lebih banyak kontrol atas privasi mereka, namun masih ada ruang untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan.

  • Menyebarkan misinformasi dan berita palsu:

Berikut adalah beberapa studi kasus yang menggambarkan bagaimana misinformasi dan berita palsu menyebar dan berdampak pada masyarakat.

  • Kasus 1: Penyebaran berita bohong di Indonesia Sejak tahun 2018 hingga 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkirakan terdapat lebih dari 800.000 situs web di Indonesia yang diyakini menyebarkan informasi palsu.

Pada periode yang sama, terdapat 12.547 kasus disinformasi yang beredar di website dan platform digital. Kesehatan menjadi topik dengan persentase berita bohong tertinggi, disusul pemerintahan dan penipuan masing-masing 2.210, politik 1.628, dan lainnya 1.030. Penyebaran misinformasi dan berita palsu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: Faktor sosio-psikologis, kurangnya literasi digital, dan kelemahan algoritma media sosial. Menyebarkan informasi palsu dapat dihukum berdasarkan undang-undang dan peraturan yang ada.

- Kritik: Platform media sosial seringkali menjadi sarana penyebaran berita palsu tanpa verifikasi yang memadai.

- Rekomendasi: Platform ini harus memperkuat algoritme mereka untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang meragukan serta meningkatkan pendidikan pengguna mengenai kritik media.

  • Penggunaan teknologi dalam pemilu dan politik:

Di era digital, penggunaan teknologi dalam pemilu dan politik menjadi sangat penting. Berikut adalah beberapa studi kasus yang menggambarkan bagaimana teknologi digunakan dalam pemilu dan politik :

  • Kasus 1: Penggunaan Teknologi dalam Pemilu Indonesia Pada pemilu Indonesia tahun 2019, teknologi digunakan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi proses pemungutan suara. Sistem Informasi Pemungutan Suara Elektronik (SIPSE) dirancang untuk memantau proses pemungutan suara dan mengurangi risiko penipuan. 
  • Sistem ini juga memungkinkan warga memantau hasil pemungutan suara secara real time. Pemanfaatan teknologi dalam pemilu dan politik telah membawa beberapa manfaat, antara lain peningkatan transparansi, efisiensi, dan partisipasi masyarakat.Teknologi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap proses politik.

- Kritik: Penggunaan teknologi untuk memanipulasi pemilu dan opini publik menimbulkan kekhawatiran terhadap integritas demokrasi.

- Rekomendasi: Diperlukan regulasi yang kuat untuk mengontrol penggunaan teknologi dalam kampanye politik, termasuk transparansi sumber pendanaan dan iklan politik online.

DAFTAR PUSTAKA

James W. Tankard, Jr. Werner J. Severin, Teori komunikasi (Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa) Jakarta: Prenada Media Group, 2015

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Pratikto, Riyono. 1987, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi.

Farid Hamid, Morisan, Andry Corry Wardani, Teori Komunikasi Massa, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun