Didasari oleh rasa keprihatinan penulis apa yang terjadi akhir-akhir ini nampaknya politik tidak ada keberpihakan ke masyarakat bawah.
Pada hakikatnya suatu komunal yang secara politik dan ekonomi bertalian dan oleh karenanya mengandung sistem sosial secara keseluruhan. pada pengertian ini harusnya arah pembangunan didasari atas kepentingan dan kemaslahatan masyarakat. oleh itu entitas politik yang dipatuhi, untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan peran negara dapat dipahami dalam berbagai arti. Plato memahami
negara sebagai keinginan kerjasama antara manusia untuk memenuhi kepentingan mereka.
Negara merupakan masyarakat sipil yang
dikonseptualisasikan sebagai hegemoni yang diselubungi koersi, demikian Gramsci, sehingga negaralah yang pantas memerintah sistem melalui semua alat yang ada. (Kekuasaan)
Menurut perspektif Pancasila, sumber
kekuasaan yang ada di Indonesia dapat ditelusuri dari UUD 1945. Hal ini
dapat dipahami, karena UUD 1945 merupakan jabaran lebih lanjut dari
Pancasila atau merupakan nilai instrumental dari nilai dasar Pancasila.
Menurut UUD 1945, negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik (pasal 1 ayat 1). Republik berasal dari kata latin, res
dan publica, yang artinya kembali kepada publik atau rakyat. Pasal 1 ayat
(2) menyatakan bahwa ”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Ayat (3) dari pasal 1
UUD 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara hukum.
Dikarenakan penggusuran ini berawal dari rencana pengembangan kawasan ekonomi baru atau The New Engine of Indonesia's Economic Growth dengan konsep “Green and Sustainable City” di daerah itu.
Akhirnya proses pengembangan kawasan Rempang Eco City proyek eco di pulau yang dihuni sejak sejak 1834 yang terletak di Kecamatan Galang yang termasuk dalam wilayah Kepulauan Riau menuai konflik dengan masyarakat.
Dalam hal ini Masyarakat menilai negara berat sebelah melindungi hak mereka. Hak atas tanah hak untuk hidup Pertanyaannya proyek ini untuk siapa? Investor?.
Proses relokasi memicu bentrok antara aparat keamanan dan masyarakat menyebabkan banyak korban.
lu terdapat setidaknya 8 orang warga yang ditangkap dan puluhan lainnya luka-luka. Selain itu, Yang miris sampai anak-anak menjadi korban. murid sekolah yang sedang mengikuti kegiatan belajar terpaksa dihentikan dan dibubarkan setelah muncul gas air mata.
Investasi sebesar apa.? proyek strategis apa?. yang tega merendahkan harkat martabat manusia.
Apakah mereka memikirkan dampak yang akan dialami korban?
Konflik ini membuktikan kebijakan politik tidak lagi memihak kepada yang lemah, kedaulatan sudah lagi tidak ditangan rakyat.
Entitas politik sudah tidak lagi membicarakan rakyat , instrumen kekuasaan sudah tidak lagi untuk mencapai tujuan bersama. Akan tetapi untuk mencapai tujuan investor, kapitalisme dan mengorbankan masyarakat sipil.
Yang lebih lucunya lagi apakah ada dari ketiga calon presiden yang ada yang membahas dampak peristiwa dan mega proyek ini? Semuanya diam!!
Lalu siapa yang membela rakyat?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H