Cahaya diufuk perlahan mulai terbenam, gagahnya sang surya pun digantikan oleh indahnya cahaya redup sang senja.Â
Burung camar, angin sepoi, deburan ombak serta awan yang mulai menghitam menjadi pengiring pamitnya sang surya dibalik perbukitan.Â
Cahaya redup mulai menghiasi, keindahan bagi para penikmatnya dilahirkan, hanya resapan rasa damai nan indah yang tak terkatakan yang ia titipkan.Â
Tak ada yang mampu menahan, tak ada yang mampu melarang. Hanya keindahan yang dilahirkan dari sebuah keikhlasan tanpa ada retorika keterpaksaan.Â
Gagahnya sang surya menyinari sang alam dikala siang, selalu ditutup dengan cara indahnya berpamitan diujung pengabdian. Pengabdian yang terus menerus dilakukan, tanpa harapan yang menjadi penantang.Â
Terimakasih Tuhan, telah engkau titipkan tamparan kehidupan kepada kami para manusia-manusia yang tak paham arti sebuah keikhlasan pada pengabdian.Â
Banda Aceh, 14 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H