Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelaku Kesehatan, Para Jihadis Terdepan Lawan Covid-19

26 Maret 2020   15:12 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang terhadap virus corona atau COVID-19 adalah tanggungjawab moral bagi kita semua. Seluruh elemen masyarakat harus berjibaku dalam pencegahan virus corona ini sesuai protokol ksehatan dari Pemerintah. Namun, ada sisi lain yang terkadang kita tidak menyadari. Disaat himbauan lockdown terus digencarkan, namun tetap ada para pejuang yang tak kenal lelah untuk terus bertarunh. Siapa mereka? Tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan adalah benteng pertahanan utama dalam peperangan melawan COVID-19 ini. Dengan tanpa rasa takut walau dengan keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka gunakan, namun semangat berjuang tyerus mereka kimandangkan secara pergerakan.

Dok Pri PSC Kota Tegal
Dok Pri PSC Kota Tegal

Dengan gesit, berpakaian tak biasa, mereka terus mengkondisikan seluruh pasien baik yang telah dianggap sebagai status Pasien Dengan Pengawasan (PDP) atau bahkan yang sudah berstatus positif.

Salah satu Jihadis ini bernama Aziz Aminudin, atau biasa dipanggil Azam. Azam merupakan salah satu tim inti di PSC 119 Dinas Kesehatan Tegal, Jawa Tengah. Azam selalu bertugas di PSC Kota Tegal meskipun dengan jiwa yang mengancam.

Berstatus sebagai ujung tombak dalam perang melawan COVID-19 yang terus bersentuhan dengan para korban baik yang sudah maupun yang belum terpapar, Azam terus dengan sigap bertugas tanpa rasa takut.

Menurutnya ini bagian dari jalan jihad di dunia Kesehatan yang ia jalani saat ini. Walau dengan ancaman yang tak nampak, dia bersama tim terus menjalankan tugas dengan sesuai SOP.

Kondisi Kota Tegal yang menurutnya saat ini telah masuk pada zona merah, memang menjadikan ia dan tim sangat was-was secara manusiawi, namun konteks was-was tersebut hanya dapat terlampiaskan dengan doa dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sama-sama kita doakan mereka para Jihadis Kesehatan dalam melawan COVID-19 walau harus terus meninggalkan keluarga dan harus menaggalkan rasa takut yang harus mereka derita.

KBC-24 | Kompasianer Brebes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun