Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ke Mana Dia?

7 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 8 Maret 2020   03:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini malam telah mendekati pertengahan, sayup-sayup angin yang biasa menyapa juga hilang senyap seakan menghilang seperti rembulan yang tertutup awan hitam.

Hilir mudik kelawar yang biasa mengisi kekosongan malam, juga lenyap dimakan sang kelam. Damainya, suaranya, dan kabut putih menyelimut juga sirna tanpa berita.

Berita dari sang teman alam, kabar dari sang malam juga tenggelam, sedalam samudera gelap tak berdasar.

Lalu, semuanya sepi, semuanya terdiam, semuanya kosong dan ramai menjadi sepi.

Lantas kemana mereka? Lantas kemana dia? Ada apa dengan dia? Masih adakah dia? Apakah dia juga akan hilang terkikis oleh sang waktu yang tak menentu?

Entahlah, semuanya sirna, menjadi kosong dan tak berdaya. Candu itu ternyata datang. Candu itu ternyata berubah menjadi rasa. Dan rasa itu sangat mendalam dan kelam terkubur dalam-dalam.

Brebes, 07 Maret 2020

KBC-24 | Kompasianer Brebes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun