Kuliner kaya protein khas pesisir yang biasanya hidup menempel pada tanaman mangrove salah satunya adalah Tiram atau biasa disebut oleh masyarakat sekitar tirem merupakan salah satu dari kelompok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur dan relatif pipih.Â
Menurut para ahli, tiram sejatinya adalah semua bivalvia yang termasuk keluarga Ostreidae. Namun, nama tiram dipakai pula untuk beberapa hewan lain di luar kelompok itu.
Bagi para pemuda pesisir khususnya di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, keberadaan tirem yang hidup menempel di sela-sela mangrove merupakan rezeki tersendiri sebagai hidangan cepat dikala mancing atau sekedar susur sungai untuk menikmati alam mangrove yang begitu rimbun dan asri.
Salah satunya adalah Kurniawan, pemuda pribumi dari Desa Grinting ini, selalu saja mempromosikan kepada para pendatang bahwa tirem merupakan makanan yang kaya protein dan sangat gampang ditemukan di sekitar mangrove Grinting.Â
Setelah tirem diambil lalu dibakar, mereka pun menceritakan bahwa keberadaan tirem yang menempel di mangrove menjadi primadona tersendiri bagi para penikmat alam mangrove di Grinting.
Mangrove Grinting merupakan salah satu sabuk hijau yang dimiliki oleh Pantai Utara Jawa wilayah tengah yang membentang disepanjang garis pantai dan iringan sungai yang berada di Desa Grinting memang menjadi endemis perkembangbiakan tiram jenis Ostraide ini.Â
Selain sebagai tempat perkembangbiakan tirem, ekosistem mangrove merupakan komunitas pantai tropis yang sangat penting. Mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur seperti yang dimiliki oleh Grinting, memiliki beberapa manfaat penting diantaranya adalah kaitan terhadap perikanan pesisir, baik budidaya maupun nonbudidaya (tangkap).
Masyarakat sekitar menyebutkan bahwa varian mangrove yang ada di desa ini relatif berbeda dengan varian mangrove yang ada dilokasi lain, masyarakat sangat familiar menyebutkan beberapa jenis mangrove yang ada di Grinting ini diantaranya Api-api, jeruju yang kesemuanya memang menjadi sarana perkembangbiakan tirem di desa ini.
Alam memang begitu kaya akan manfaat yang telah diciptakan oleh Nya kepada kita, tergantung bagaimana kita mampu menikmatinya dengan rasa, kata hingga karsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H