Semarak Asian Games 2018 semakin dekat hal ini terlihat dari sejumlah persiapan dan antusiasme masyarakat untuk menyambut ajang empat tahunan tersebut sangat besar.  Tak pelak, sejumlah kalangan baik pemerintahan, perusahaan, masyarakat hingga institusi pendidikan berbondong-bondong untuk menyambut ajang multievent terbesar di asia ini.
Tidak terkecuali Universitas Esa Unggul yang mengirimkan  putra-putri terbaiknya untuk membantu memuluskan jalannya Asian Games 2018. Peran Esa Unggul di Asian Games 2018 selain berkontribusi sebagai official Asian Games, Esa Unggul juga berperan untuk menambah raihan prestasi Tim Indonesia di setiap pertandingan Asian Games.
1. Mengirimkan 10 Tenaga Ahli  Fisioterapi Untuk Para Atlet
Universitas Esa Unggul merupakan kampus pelopor Program Studi Fisioterapi di Indonesia, tidak mengherankan Prodi Fisioterapi Esa Unggul menjadi rujukan baik dibidang akademik maupun penanganan para Atlet Indonesia di bidang Fisioterapi. Di ajang Multieven Asian Games 2018, Tim Fisioterapi UEU yang berjumlah 10 Fisioterapis ikut ambil bagian sebagai official resmi timnas Indonesia.
10 Fisioterapis Esa Unggul ini akan menangani atlet dalam sejumlah cabang Olahraga seperti Tim nasional Basket 3 x3 dan Tim nasional sepakbola putri. Selain Asian Games, 10 Fisioterapis UEU juga akan menangani Tim Atlet Indonesia di Asian Para Games. Asian Para Games merupakan acara multi-olahraga internasional di Asia, yang melibatkan atlet disabilitas.
Dekan Fakultas Fisioterapi Esa Unggul Syahmirza Indra Lesmana, SKM, SSt.FT., M.Or menerangkan keiikutsertaan dari para dosen dan Fisioterapis Esa Unggul di ajang Asian Games dikarenakan pengalaman mereka dalam menangani sejumlah atlet. Salah satunya yakni atlet Basket banyak yang memberikan rekomendasi untuk menggunakan jasa dari para Fisioterapis Esa Unggul.
Dirinya pun mengatakan 10 Fisioterapis yang dikirim ini telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dalam event besar sekelas Asian Games, hal ini dikarenakan Universitas Esa unggul memiliki fasilitas yang memadai untuk pengembangan Fisioterapi olahraga. Hal ini membuat para Fisioterapis UEU untuk leluasa meningkatkan kemampuan Fisioterapi Olahraga.
Syahmirza berharap dari ajang Asian Games ini para Fisioterapis Esa Unggul dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Profesionalitas sehingga membawa nama baik Universitas Esa Unggul di kancah Internasional.
"Saya harap mereka keep on standart dan yang paling penting ini hajat bangsa jadi bekerjalah dengan profesional dan berjiwa volenter. Tempat ini bukan tempat kalian mencari uang tapi menjadi kebanggan karena bisa berpartisipasi di ajang multinasional," tutur Syamriza.
Adapun 10 Fisioterapis yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni Mutiah Munawarrah (wakil Dekan Fak Fisioterapi) sebagai Tim Fisioterapi Asian Para Games, Jerry Maratis (Dosen tetap) sebagai Clasifier Asian para Games, Eko Wibowo (Dosen tetap) Tim Fisioterapi Asian Para Games, Abdurrasyid (Dosen tetap) sebagai Clasifier Asian para Games, Victor S Nenga (Ito) (Fisio Klinik) Kordinator tim Medis cabang basket 33 Asian Games, Â Eko Guspriadi (Fisio Klinik ) Fisioterapis Tim nasional Basket 3 x3, Andi fadhilah (Fisio Klinik ) Fisioterapis tim nasional sepakbola putri, Â M Zikra (JAck) (Fisio Klinik ) Fisioterapis pelaksana cabang basket 33 Asian Games, Faisal (Fisio Klinik ) Fisioterapis pelaksana cabang basket 33 Asian Games, Akmal (Fisio Klinik ) Fisioterapis pelaksana cabang basket 33 Asian Games, Rizky (Fisio Klinik ) Fisioterapis pelaksana cabang basket 33 Asian Games.
2. Tiga Mahasiswa Esa Unggul Perkuat Timnas Indonesia
Universitas Esa Unggul kembali mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk memperkuat Indonesia di ajang multinasional Asian Games. kali ini tiga mahasiswa Esa Unggul yakni Abraham Damar Grahita mahasiswa Fakultas Teknik, Kadek Pratita Citta Dewi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Dwi Rahayu Pitri Fakultas Ilmu Komunikasi berkesempatan membela Indonesia di ajang lima tahunan tersebut.
Tiga mahasiswa Esa Unggul tersebut memperkuat indoneisa  di cabang olahraga yang berbeda, Abraham Damar Grahita memperkuat Timnas Basket Putra dan Kadek Pratita Citta Dewi memperkuat Timnas Basket Putri. Sementara  Dwi Rahayu Pitri memperkuat Indonesia di cabang Soft Tenis.  Sebetulnya, pemanggilan tiga mahasiswa Esa Unggul untuk masuk dalam jajaran atlet Indonesia telah lama diperhitungkan, seperti Abraham dan Citta mereka telah lama langganan Timnas Basket Indonesia bahkan mereka menyumbangkan medali di SEA Games 2016 lalu.
Sementara Dwi Rahayu Pitri menjadi salah satu punggawa Tim Soft Tenis Indonesia di sejumlah ajang Internasional dan berhasil memboyong banyak penghargaan serta medali dari penampilannya di Soft Tenis. Dirinya bahkan sempat membela Indonesia di ajang Asian Games di Incheon Korsel 2014.
3. Â Partisipasi Mahasiswa Esa Unggul menjadi Relawan
Dalam ajang Asian Games yang digelar pada 18 Agustus hingga 02 September 2018, puluhan mahasiswa Esa Unggul menjadi Volunteer (Relawan) di sejumlah tempat paggelaran Asian Games seperti sebagai Protocol Assistant (pendamping tamu VVIP), NOC Assistant ( Pendamping kontingen atlet) dan Liaison Officer (bertugas di help desk, bandara, hotel, venue, pertandingan, wisma atlet, hingga katering.
Bahkan pada 12 Maret lalu Universitas Esa Unggul bekerjasama dengan Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC) menggelar Audiensi dan sosialisasi terkait Volunteer kepada para mahasiswa Esa Unggul. Perwakilan INASGOC yang terdiri dari Vice Coordinator Jenny Soeseno dan Korlap Volunteer Asian Games Diah Ayuningtyas mempresentasikan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan oleh para Volunteer dalam Asian Games.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H