Empati sangat penting untuk perkembangan sosial dan perilaku sosial yang positif, karena memengaruhi hubungan dan pemahaman emosional. Empati memiliki dua aspek pendekatan yaitu, empati afektif dan kognitif. Empati afektif melibatkan dominasi dalam menghadapi perasaan orang lain, sementara empati kognitif melibatkan pemahaman dan pengertian terhadap orang lain, yang mengarah pada komunikasi yang lebih baik. Empati dapat mendorong interaksi sosial yang positif antara siswa serta mengarah pada lingkungan sekolah yang lebih inklusif.
Daftar Pustaka
Ekawarna, E. (2018). Manajemen konflik dan stres.
Rismi, R., Suhaili, N., Marjohan, M., Afdal, A., & Ifdil, I. (2022). Bimbingan kelompok dalam pemahaman nilai empati untuk meningkatkan sikap prososial siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(1), 14-19.
Nurdin, M. N., & Fakhri, N. (2020). Perbedaan empati kognitif dan empati afektif pada remaja laki-laki dan perempuan. Jurnal Psikologi TALENTA, 2(2), 11.
Aini, K., & Rini, H. P. (2023). Program Pelatihan Empati Sebagai Strategi Mengurangi Perilaku Bullying pada Remaja. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 4(3), 2667-2684.
Nurdin, M. N., & Fakhri, N. (2020). Perbedaan empati kognitif dan empati afektif pada remaja laki-laki dan perempuan. Jurnal Psikologi TALENTA, 2(2), 11.
Helmut, S. D., & Nancy, M. N. (2021). Hubungan antara empati dan pemaafan pada remaja di kota maumere. Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 1(1), 43-55.
Hammam, F. Y., & Noorizki, R. D. (2024). Empati: Jalan Mengurangi Konflik pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Flourishing Journal, 4(4), 183-190.
Sari, Z., & Sakinah, S. (2024). Membangun Hubungan yang Positif melalui Komunikasi yang Efektif. Khirani: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(4), 242-253.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H