Mohon tunggu...
khairunnisa nur safitri
khairunnisa nur safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Khairunnisa Nur Safitri NIM: 43223010018 Jurusan: S1 Akuntansi Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nama Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Quiz 15 Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

17 Desember 2024   07:10 Diperbarui: 17 Desember 2024   07:10 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi dalam Perjalanan Hidup dan Karir

Dalam perjalanan hidup dan karir saya, beberapa langkah konkret telah saya ambil untuk menerapkan nilai-nilai Gandhi:

  1. Menolak Praktik Korupsi
    Saya menolak segala bentuk gratifikasi di tempat kerja, meskipun awalnya sulit karena dianggap "budaya umum". Dengan penuh keyakinan, saya memilih untuk memegang prinsip Satya (kebenaran).
  2. Memimpin dengan Keteladanan
    Dalam peran kepemimpinan, saya memastikan bahwa setiap kebijakan dibuat secara adil dan transparan. Saya berusaha mengedepankan diskusi terbuka dengan rekan kerja, serta memastikan keputusan diambil berdasarkan kebenaran, bukan kepentingan pribadi.
  3. Membangun Kesadaran Kolektif
    Saya aktif mengadakan sosialisasi pencegahan korupsi di lingkungan kerja, dengan menanamkan nilai-nilai anti-kekerasan dan kejujuran seperti yang diajarkan Gandhi. Saya percaya bahwa perubahan akan terjadi jika kesadaran kolektif terbentuk.
  4. Hidup Sederhana dan Menolak Keserakahan
    Dengan meniru kesederhanaan Gandhi, saya belajar untuk lebih bijak dalam menggunakan sumber daya dan memprioritaskan kebutuhan. Ini membantu saya menjaga jarak dari sifat serakah yang sering menjadi awal dari tindakan korupsi.
  5. Menjadi Mediator dalam Konflik
    Prinsip anti-kekerasan Gandhi mengajarkan pentingnya dialog dalam menyelesaikan masalah. Saya menerapkannya dalam menyelesaikan konflik di tempat kerja dengan pendekatan persuasif dan penuh empati.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Kesimpulan

  Korupsi dan pelanggaran etika telah menjadi tantangan yang kompleks dan berakar dalam di masyarakat, melibatkan lebih dari sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga melibatkan pelanggaran nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Untuk memerangi tantangan ini, tidak cukup hanya dengan membuat peraturan atau mengandalkan pengawasan dari pihak luar. Perubahan yang sejati dan berkelanjutan harus dimulai dari individu itu sendiri—dari bagaimana seseorang memimpin dirinya sendiri, membentuk prinsip hidup yang kokoh, serta menginternalisasi nilai-nilai kebenaran, integritas, dan kejujuran.

  Keteladanan Mahatma Gandhi memberikan pelajaran yang sangat berharga dalam hal ini. Melalui filosofi Ahimsa (anti-kekerasan), Satya (kebenaran), dan kesederhanaan hidup, Gandhi menunjukkan bagaimana individu dapat mengubah dirinya menjadi kekuatan yang positif bagi masyarakat. Gandhi membuktikan bahwa kekuatan moral jauh lebih besar dampaknya dibandingkan kekuatan fisik. Filosofinya yang menekankan pada cinta tanpa syarat, pengendalian diri, dan keberanian moral menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar selalu dimulai dari diri sendiri.

  Dalam konteks kehidupan modern, nilai-nilai Gandhi sangat relevan untuk diterapkan dalam upaya mencegah korupsi dan pelanggaran etika. Melalui Ahimsa, Gandhi mengajarkan pentingnya tidak merugikan orang lain, baik secara fisik maupun moral. Dalam praktik pencegahan korupsi, hal ini dapat diartikan sebagai menolak untuk mengambil hak orang lain, baik dalam bentuk harta, kekuasaan, atau kepercayaan. Sementara itu, Satya menekankan pentingnya kebenaran dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, yang menjadi dasar bagi integritas pribadi dan profesional. Kesederhanaan hidup yang dijalani Gandhi juga memberikan inspirasi untuk menolak keserakahan, yang sering menjadi akar dari korupsi.

  Sebagai individu, saya telah belajar bahwa untuk menjadi agen perubahan, saya harus terlebih dahulu mengubah diri saya sendiri. Langkah awal dalam perjalanan ini adalah membangun kemampuan memimpin diri sendiri. Memimpin diri sendiri berarti mampu mengendalikan emosi, menjaga integritas, dan membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Ini adalah proses yang membutuhkan kesadaran diri, refleksi mendalam, dan komitmen untuk terus memperbaiki diri. Saya menyadari bahwa godaan untuk menyimpang dari nilai-nilai moral selalu ada, terutama dalam lingkungan yang sering kali memberikan toleransi terhadap pelanggaran kecil. Namun, dengan meneladani Gandhi, saya berkomitmen untuk menjalani hidup yang berintegritas dan menjadi contoh bagi orang lain.

   Dalam kehidupan profesional, nilai-nilai Gandhi telah membantu saya untuk menolak segala bentuk gratifikasi dan pelanggaran etika. Saya percaya bahwa keberanian untuk berkata "tidak" terhadap tindakan yang melanggar hukum atau moral adalah langkah pertama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan adil. Lebih dari itu, dengan membangun kesadaran kolektif melalui edukasi dan diskusi, saya berusaha menginspirasi orang-orang di sekitar saya untuk mengikuti prinsip-prinsip yang sama. Gandhi mengajarkan bahwa kekuatan keteladanan jauh lebih besar daripada kekuatan kata-kata. Ketika kita hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini, kita tidak hanya mengubah diri kita sendiri tetapi juga memengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

   Kesimpulan ini juga menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam mempraktikkan nilai-nilai tersebut. Gandhi menunjukkan bahwa perjuangan melawan ketidakadilan dan korupsi tidak pernah instan, tetapi merupakan proses panjang yang membutuhkan dedikasi dan keteguhan hati. Dengan memegang prinsip Ahimsa dan Satya, kita tidak hanya dapat menghindari pelanggaran moral tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

  Sebagai agen perubahan, saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang diambil dengan integritas akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Setiap keputusan untuk hidup jujur, adil, dan sederhana adalah langkah menuju masyarakat yang lebih bermartabat. Inspirasi dari Gandhi mengajarkan bahwa perubahan tidak memerlukan kekuatan besar atau sumber daya melimpah. Yang diperlukan hanyalah keberanian untuk memimpin diri sendiri dan komitmen untuk hidup sesuai dengan prinsip yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun