Di era masa kini, kehadiran pemuda sangatlah penting untuk keberlanjutan masa depan Indonesia. Pemuda bagi kalangan orang tua masih dianggap tidak memiliki pengalaman dan belum mampu dalam melakukan hal yang bermanfaat akan tetapi pemuda memiliki potensi yang besar untuk memajukan Indonesia di masa depan.Â
Generasi muda diyakini dapat menciptakan perubahan dari dahulu saat masa kepemimpinan Presiden Soekarno yang pernah mengatakan bahwa "Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Kata-kata tersebut dapat memberikan gambaran bahwa potensi pemuda sangatlah besar terhadap keberlangsungan masa depan Indonesia. Â Â
Pemuda memiliki pemikiran yang belum matang dan emosi yang belum stabil namun mereka memiliki idealisme yang tinggi dibandingkan orang tua serta semangat yang membara. Idealisme merupakan pemahaman pada visi dan misi yang jelas dengan pendirian yang kokoh terhadap persoalan yang sedang ditangani.Â
Sikap idealisme membuat pemuda tetap memiliki semangat dalam berjuang meskipun terkadang apa yang diimpikan pemuda tidak sesuai realita bagi sebagian masyarakat akan tetapi semangat positif haruslah dijaga.
Dunia saat ini dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai generasi yaitu generasi veteran (sebelum 1945), baby boomers (1946-1964), generasi X (1965-1980), generasi Y (1981-1994), generasi Z (1995-2010), dan generasi alpha (2010-2025) (Tribunnews, 2018). Masyarakat didominasi oleh kaum muda (generasi Y atau millenial dan generasi Z) dari rentang usia 24-37 tahun dan 8-23 tahun.Â
Generasi millenial dan Z tentunya berbeda dibandingkan generasi sebelumnya dimana sains dan teknologi telah berkembang pesat sehingga mempengaruhi pola pikir, perilaku, dan gaya hidup terutama pada generasi millenial dan Z. Â Generasi millenial dan Z memiliki peran sebagai pemuda dalam menjaga kemerdekaan RI dan menciptakan perubahan.Â
Pemuda generasi terdahulu menggunakan tenaga untuk mencapai kemerdekaan. Hal ini menandakan bahwa pemuda terdahulu cenderung menggunakan fisik dan mempertaruhkan nyawa untuk mencapai kemerdekaan. Akan tetapi, penjajahan secara fisik bukan lagi tantangan bagi pemuda zaman sekarang sehingga banyak tantangan lain yang harus dihadapi seperti perubahan.
Peran pemuda masa kini (generasi millenial dan Z) berperan sebagai agen perubahan bagi masyarakat Indonesia.. Generasi millenial dan Z hidup dengan perkembangan teknologi yang pesat sehingga memiliki berbagai peluang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan berkembang pesatnya teknologi, pertukaran informasi dan pendapat antar sesama masyarakat semakin mudah.Â
Media sosial seperti facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainnya dapat menjadi wadah untuk mengemukakan pendapat atau aspirasi mengenai hal apapapun seperti politik atau demokrasi.Â
Demokrasi sangatlah penting bagi negara Indonesia. Generasi millenial dan Z seharusnya membudayakan bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak membuat keributan terutama tentang politik, tidak menyebarkan berita palsu atau hoax, dan tidak saling bully antar netizen. Keributan serta saling bullying sering terjadi antar warganet.Â
Untuk meminimalisir bullying maka perlu dilakukan kampanye mengenai bahaya bullying dan perlunya pembuatan software khusus untuk mendeteksi keributan dan bullying di internet. Software tersebut sebaiknya langsung terhubung ke pihak yang berwajib agar orang yang membully dan membuat keributan dapat diberikan pelajaran.
Dengan adanya kemajuan teknologi, pemuda generasi millenial dan Z dapat melakukan berbagai inovasi untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Indonesia. Berbagai inovasi telah dilakukan dengan diciptakannya berbagai aplikasi seperti aplikasi buka lapak, tokopedia, dan aplikasi lainnya yang dapat mempermudah masyarakat untuk berbelanja secara online dan menignkatkan perekonomian bangsa.Â
Inovasi yang dapat dilakukan bagi pemuda yaitu dengan menciptakannya aplikasi online seperti aplikasi untuk mendeteksi secara dini kesehatan dan bahan berbahaya dalam makanan secara online sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan.Hanya membutuhkan sidik jari dapat mendeteksi kondisi kesehatan orang tersebut dan untuk mendeteksi bahan berbahaya dalam makanan dapat menggunakan scanning seperti scanning barcode agar makanan yang dikonsumsi aman dan sehat sehingga indonesia lebih maju lagi untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H