103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
======================
Hudzaifah bin Yaman adalah sahabat Rasulullah SAW. Ia terlahir dari orangtua yang sudah bersyahadat. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, Hudzaifah pun turut serta. Dalam setiap peperangan, kecuali Perang Badar, Hudzaifah ikut mendampingi. Dalam Perang Uhud, Hudzaifah mendapat cobaan besar. Ia pulang dengan selamat. Namun, Yaman Sang Ayah harus syahid oleh pedang kaum Muslimin karena kaum Muslimin tidak mengetahui jika Yaman adalah bagian dari mereka.
Terdapat tiga keistimewaan dari Hudzaifah. Pertama, ia seorang yang cerdas, tanggap, berpikir cepat dan tepat dalam situasi yang serba sulit sehingga ia selalu dapat meloloskan diri dari kesulitan. Kedua, ia seorang yang bijaksana. Jika para sahabat biasa datang ke Rasulullah untuk bertanya tentang kebaikan, maka Hudzaifah datang ke Rasulullah untuk bertanya tentang kejahatan karena khawatir jatuh ke dalamnya. Ketiga, ia seorang yang amanah memegang rahasia. Hudzaifah diberi gelar oleh para sahabat dengan Shahibu Sirri Rasulullah. Pemegang Rahasia Rasulullah.
Pada perang Tabuk, ketika Rasulullah SAW dan sahabat kembali ke Madinah, sekelompok kaum munafik bermaksud membunuh Nabi dengan melemparkan Nabi dari atas bukit. Rasulullah saat itu memang menghadapi kesulitan besar atas kehadiran kaum munafik yang selalu membuat tipu daya, isu dan muslihat jahat untuk menyerang Rasulullah dan para sahabat. Untuk menghadapi kesulitan tersebut, Rasulullah mempercayakan daftar nama orang munafik kepada Hudzaifah. Rahasia tersebut diberikan Rasulullah agar Hudzaifah mengawasi setiap gerak-gerik mereka untuk mencegah bahaya bagi kaum Muslimin.
Hudzaifah bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, kenapa tidak engkau perintahkan saja untuk membunuh mereka?”
Rasulullah menjawab, “Aku tidak ingin orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh sahabat-sahabatnya.”