“Is, kok ada amplop kayak begini di halaman rumah waktu Tante nyapu ya? Gak ada nama atau alamat yang dituju. Ini surat buat di sini atau jatuh ya? Kok ada di halaman rumah ya?” tanya Asisten Rumah Tangga di rumah yang saya panggil Tante sejak 18 tahun lalu ketika ia mulai bekerja di rumah orangtua saya.
“Kayak beginian, mencurigakan, Tante. Biasanya surat kaleng. Ini sengaja diplastikin supaya gak sampai basah kalau kena hujan atau air. Kalau jatuh di halaman rumah sini, mestinya memang sengaja dijatuhkan. Coba sini Iis lihat,” kata saya yang tengah menyiapkan buku-buku yang mau saya bawa ke mobil.
Kertasnya halus banget meski sudah berlipat empat. Gak lecek. Seperti masih baru. Masih fresh from the oven…
Akhirnya…
Menanti Isya’, saya baru ingat tentang amplop penipuan tersebut. Sambil bermain-main dengan 3N, saya mengamati berkas-berkas dalam amplop dengan seksama. Mmm, yaaaa… Ada beberapa hal yang memang mencurigakan dan membuat saya bertambah yakin bahwa memang amplop tersebut dijatuhkan sebagai kesengajaan dalam rangka penipuan. Ah, difoto saja dulu. Nanti tulis untuk Kompasiana saja. Sudah lama gak nulis di Kompasiana…
Usai 3N terlelap, seperti biasa, saya barulah leluasa membuka laptop tanpa gangguan. Sambil mengamati hasil jepretan, saya mengamati hal-hal mencurigakan dari 3 dokumen dalam amplop coklat berplastik tersebut:
Ya, rasanya tidak penting untuk mengecek keotentikan 3 dokumen yang terdapat dalam amplop tersebut, apalagi sampai harus menghubungi no telp/HP yang terdapat dalam identitas SIUP. Hal-hal yang menurut saya mencurigakan itu sudah lebih dari cukup untuk menganggap bahwa amplop tersebut adalah salah satu modus penipuan. Saya yakin, bila nanti browsing di Mbah Google, modus ini akan muncul…
Ya, buat siapa saja yang mengetahui atau paling tidak mensinyalir modus-modus penipuan, jangan merasa enggan untuk menuliskannya. Agar bisa menjadi alat untuk meningkatkan kewaspadaan bagi yang lainnya. Setidaknya cerita-cerita terbaru tentang paket salah alamat atau paket yang dikirimkan tanpa alamat jelas ternyata berisi narkoba, lalu kedatangan petugas BPJS yang menjanjikan dana kesehatan yang akan diberikan tunai, lalu…. ah, pokoknya apapun itu yang sekiranya akan dapat menjadi informasi bagi masyarakat untuk siaga dan meningkatkan kewaspadaan, luangkanlah untuk membaginya. Karena bisa jadi anda atau saya masih selamat, tapi orang lain tidak karena ketidaktahuannya...
Semoga bermanfaat ya.
Salaam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H