Penulis: Khairunnisa Ika Putri | Editor: Khairunnisa Ika Putri
JAKARTA,- Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan suatu negara dan di era modern ini. Inovasi menjadi kunci kemajuan sistem pendidikan. Inovasi pendidikan tidak hanya mengacu pada efektivitas pendidikan di setiap tahunnya tetapi juga mencakup penggunaan teknologi maju seiring berkembangnya zaman.
"Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, sistem pendidikan di Indonesia hampir semua menggunakan teknologi canggih berupa laptop ataupun hp. Contohnya, di sekolah saya ini MAN 19 Jakarta Petukangan Utara sudah diberlakukan pelaksanaan PAS (Penilaian Akhir Semester) menggunakan laptop. Jadi, pendapat saya tentang sistem pendidikan di era sekarang sudah efektif karena terus mengikuti perkembangan yang ada," kata Zakwan Fahrel Alrasyid, salah satu siswa MAN 19 Jakarta Petukangan Utara saat di wawancarai pada Rabu (13/12/2023).
Argumen dari Zakwan juga didukung oleh guru SDN 01 Petukangan Utara, Milfa Yeti yang mengatakan bahwa setiap teknologi pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengaplikasian teknologi itu sendiri. "Menurut saya, sistem teknologi yang sudah digunakan dalam satuan pendidik sudah sangat efektif dalam mengaplikasikan penggunaan teknologi tersebut sesuai kebutuhannya," ujarnya.
Selain penggunaan teknologi canggih dalam kegiatan belajar mengajar serta efektivitasnya yang sudah dirasakan oleh beberapa pengguna nya, sistem pendidikan di zaman sekarang juga mengalami perubahan kurikulum belajar. "Semakin perubahan zaman, inovasi dalam kurikulum sudah jauh lebih banyak berubah dan berkembang dengan baik. Saat ini yang dibutuhkan oleh satuan pendidik adalah merubah mindset masyarakat umum dalam memahami perubahan pada kurikulum itu sendiri, agar memahami maksud dan tujuan dari kurikulum yang sedang berkembang saat ini," ujar Milfa Yeti
Pengembangan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman sekarang juga menjadi langkah penting. Kurikulum harus mencakup keterampilan yang dibutuhkan di dunia nyata, termasuk pada keterampilan diri, kreativitas, dan pemecahan masalah.
Zaman Modern ini memberikan tantangan tersendiri bagi sistem pendidikan. Dalam menghadapi dinamika perubahan, diperlukan pemikiran dan tindakan proaktif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam menghadapi kendala sistem pendidikan tersebut, menurut Milfa Yeti cara menghadapinya adalah dengan terus menggali potensi dari SDM (Sumber Daya Manusia) seperti kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik, dan mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dengan cara memberikan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai urgensi pendidikan, mewajibkan menempuh pendidikan selama 12 tahun, memperbaiki kualitas guru, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di satuan pendidikan.
Sebaliknya, menurut Zakwan cara untuk menghadapi kendala kendala pada sistem pendidikan adalah dengan memerlukan sikap aktif dan kolaboratif antara siswa dan guru. Hal yang dapat dilakukan yaitu Pertama, siswa dapat memulai dengan membuka saluran komunikasi yang efektif dengan guru. Misalnya, berbagi pengalaman, tantangan, serta pemberian motivasi dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar.