Mohon tunggu...
Khairunnisa Faradina Elnoor
Khairunnisa Faradina Elnoor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga

Writing with passion to spread positivity and share knowledge Every word is a chance to inspire, uplift, and make the world a little brighter

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Profesi Mulia dengan Beban Berat: Mengapa Dokter Hewan Rentan terhadap Masalah Mental?

15 Desember 2024   08:57 Diperbarui: 15 Desember 2024   08:57 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokter hewan menghadapi tantangan berat yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, beberapa solusi berikut dapat diterapkan:

1. Tempat Kerja yang Sehat
Menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan misi, nilai, dan budaya organisasi akan meningkatkan kenyamanan, kinerja, serta mengurangi stres.

2. Komunikasi Efektif di Tempat Kerja
Menjalin komunikasi yang baik antar rekan kerja dapat menciptakan suasana harmonis, meningkatkan kepercayaan, dan mengurangi risiko burnout.

3. Layanan Konsultasi Kesehatan Mental
Klinik hewan perlu menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog untuk mendukung kesejahteraan emosional stafnya.

Dengan solusi ini, dokter hewan dapat terus menjalankan tugasnya dengan optimal dan tetap menjaga kesehatan mental mereka.

Dokter hewan berperan penting menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyakit, tetapi mereka sering menghadapi tekanan besar yang berdampak pada kesehatan mental mereka. Melihat pentingnya profesi ini,  kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menghargai kerja keras mereka, melakukan komunikasi yang efektif dan mendukung adanya layanan Kesehatan mental di klinik-klinik hewan. Mari hargai kerja keras dokter hewan, agar mereka terus memberikan perawatan terbaik bagi hewan dan menjaga profesinya tetap berjalan dengan optimal dan penuh kebahagiaan.

Harapan Mahasiswa Kedokteran Hewan: Masa Depan Dokter Hewan yang Lebih Baik

Sebagai mahasiswa Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga, saya percaya kesehatan mental dokter hewan adalah kunci keberhasilan profesi ini. Meskipun sering dihadapkan pada tantangan emosional, saya yakin dengan dukungan yang tepat, kami bisa memberikan yang terbaik bagi pasien dan pemiliknya. Saya berharap masa depan profesi ini menciptakan tempat kerja yang mendukung, dengan komunikasi terbuka, fasilitas konseling, dan budaya peduli kesehatan mental. Dengan perubahan ini, kami bisa menjadi dokter hewan yang tangguh, sehat, dan berdedikasi, serta memberikan perawatan terbaik dengan sepenuh hati.

Daftar Referensi

GlobeNewswire. (2024, April 25). Less than half of veterinary professionals feel their profession is appreciated. GlobeNewswire. https://www.aap.com.au/aapreleases/globenewswire1000946829/

Maessen, G. C., & Theunisse, L. T. (2023, July 11). A survey on workload and wellbeing. Royal Canin. https://vetfocus.royalcanin.com/en/practice-management/a-survey-on-workload-and-wellbeing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun