Mohon tunggu...
KHAIRUNNISA SY
KHAIRUNNISA SY Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Farmasi Bahan Alam UGM'11- Anak Aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Agas yang Tidak Boleh Diremehkan

20 Desember 2014   18:13 Diperbarui: 4 April 2017   17:36 28747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya saya tidak pernah tau apa itu Agas saat diceritakan pertama kali oleh Tim KKN Samate Salawati, Raja Ampat. Salah satu anggota Tim KKN Kampung Samate memperingatkan bahwa agas adalah hewan kecil yang harus diantisipasi jika pergi ke Papua. Hewan kecil ini sangat berbahaya karena ketika dia menggigit maka akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat gatal. Sehingga, kita ingin terus menggaruknya. Namun, saat makin di garuk, rasa gatal bukan malah hilang tapi malah timbul luka terbuka. Luka inipun bila dibiarkan akan menyebabkan infeksi. Agas sering sekali menyerang kaki atau tangan kita, jadi jika lukanya makin lebar dan infeksi maka akan membuat kita sulit berjalan. Lebih parahnya lagi, jika tidak segera di obati maka sembuhnya akan lama dan bekas lukanya akan sangat sulit hilang dari kaki. Sedih kan kalau kaki kita banyak bekas lukanya?

Jadi, sebenarnya apa itu agas?

Agas adalah serangga yang seakan-akan  nyamuk tetapi lebih kecil dan biasanya terdapat di tepi laut, sungai, dan kawasan semak. Agas tergolong dalam suborder Nematocera, terutamanya dalam famili Mycetophilidae, Anisopodidae dan Sciaridae(wikipedia,2013). Agas ini mengandung racun yang menyebabkan rasa gatal. warna dari serangga kecil ini ada yang hitam, merah, dan putih. Informasi tentang Agas masih sangat sulit dicari dikarenakan saya belum menemukan nama ilmiahnya.

saat saya akhirnya ke Papua bersama Tim KKN PPB 08 di kampung Manyaifun Raja Ampat, Papua. Kampung Manyaifun merupakan daerah pantai sehingga banyak agas disana. Benar apa yang diingatkan kakak kami (Tim KKN Samate) bahwa kami harus ekstra hati-hati dengan agas. Beberapa teman saya, sudah digigit agas. Kaki mereka mulai merah dan bengkak dan akhirnya bernanah. Mereka mengatakan rasanya sangat gatal tapi perih. Hingga ada teman saya yang sulit berjalan akibat gigitan agas tersebut.

Mereka tidak mengetahui bagaimana dan kapan agas itu menggigit mereka. Mereka berspekulasi, mungkin digigit waktu main di pinggir pantai, bermain dibawah pohon atau mungkin saat tidur dikamar. Agas memang ada dimana-mana sehingga kita harus berhati-hati, karena agas sulit untuk dilihat dan tidak bisa ditepuk seperti nyamuk.

Apa yang harus dilakukan agar tidak digigit agas?

sebenarnya ini hanya berdasarkan pengalaman dan belum terbukti secara ilmiah. Hal-hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari gigitan agas adalah :

1. Saat tidur atau keluar rumah, sebaiknya menggunakan celana panjang plus kaos kaki (walaupun ada yang bilang kalau agas itu bisa menembus kaos kaki kita), tapi sebagai pertahanan pertama tidak apa-apa dicoba.

2. Menggunakan Lotion antinyamuk atau hand body secara rutin. karena biasanya serangga tidak suka wewangian

3. Rajin mandi dan Ganti Baju

4. Hindari terlalu lama dipinggir pantai yang ada semak-semaknya

Terus kalau sudah terlanjur digigit Agas bagaimana?

Berdasarkan saran dari Tim Dokter KKN PPB08 untuk mengobati Agas, kita memerlukan 4 obat, yaitu :

1. Cetirizin(10 mg)

Cetirizine merupakan antihistamin potensial yang memiliki efek sedasi (kantuk) ringan dengan sifat tambahan anti alergi. Obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa gatal, panas dan perih akibat gigitan agas.

2. Metilprednisolon(500 mg)

Efek utamanya sebagai glukokortikoid. Glukokortikoid alami (hidrokortison dan kortison), umumnya digunakan dalam terapi pengganti (replacement therapy) dalam kondisi defisiensi adrenokortikal. Fungsi obat ini adalah sebagai antiradang

3. Cefadroxil (500 mg)

Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral.
Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.

obat ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada luka akibat gigitan agas agar tidak terjadi infeksi yang berkelanjutan.

4. Salep Gentamicin(0,1 %)

Gentamisin merupakan suatu antibiotika golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat kuman-kuman penyebab infeksi kulit primer maupun sekunder seperti Staphylococcus yang menghasilkan penisilinase, Pseudomonas aeruginosa dan lain-lain.

ketiga obat diatas diminum setelah makan dan salep Gentamicin merupakan antibiotik topikal yang langsung dioleskan dikulit yang terluka.

Bagaimana penggunaan obat-obat tersebut?

Penggunaanya :

Cetirizin diminum sekali sehari untuk dewasa. Boleh pagi, siang atau malam.

Metilprednisolon diminum 3 kali sehari

Cefadroxil diminum 3 kali sehari sampai 5 atau 7 hari sampai habis secara rutin. Agar tidak terjadi resistensi

Salep Gentamicin oleskan pada luka sebanyak 2 kali sehari.

Bagaimana dengan Perawatan lukanya?

Agar luka lebih cepat sembuh maka luka harus di rawat. Selain mengandalkan efek obat peroral maka kebersihan luka juga harus diperhatikan. caranya adalah dengan rutin membersihkan luka dua kali sehari menggunakan larutan infus NaCl 0,9% secara rutin. Dengan menggunakan kapas yang dibasahi larutan infus ini bersihkan luka hingga nanah yang menggumpal keluar dan bersih. Luka yang memerah menandakan luka tersebut masih baik karena masih dialiri darah. Untuk mengeluarkan nanah tersebut dari luka harus hati-hati dan pelan agar tidak membuat perih. Setelah luka bersih, oleskan salep gentamicin secukupnya dan harus dipastikan rata kesetiap permukaan kulit yang luka. setelah diolesi salep, boleh ditutup dengan kasa boleh tidak. Hal ini untuk menghindari terkena debu.  Namun, jika berada di dalam rumah sebaiknya tidak ditutup agar lebih cepat kering.

Dengan menjalankan treatmen diatas InsyaAllah dalam lima sampai tujuh hari luka akibat agas tersebut akan sembuh. Yang perlu diingat adalah jangan meremehkan gigitan hewan kecil ini, karena efek dari gigitan agas tidak akan hilang bila hanya dicuci dengan air baik air dingin maupun hangat, tidak hilang dengan menggunakan balsem atau minyak kayu putih, dan tidak hilang hanya dengan menggunakan Betadine.

Nikmati perjalanan ketika di Papua dan tetap hati-hati dengan hewan kecil tersebut.

Yogyakarta, 20 Desember 2014

Khairunnisa sy-Komunitas #UntukPapua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun