Oleh: Khairun Nisa, Rheyna Rahmadilah
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah nama salah satu kepercayaan yang terdapat di kampung Sukamulya, sedangkan Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan orang yang menganut kepercayaan tersebut. Jika dalam agama Islam, Islam merupakan agama dan muslim adalah orang yang menganut agama Islam. Di Kampung Sukamulya, Desa Mekarwangi, Lembang, penganut kepercayaan ini sebanyak 50% secara keseluruhan dari total warga Kampung Sukamulya sekitar 30 tahun lalu. Namun, Penghayat di Kampung Sukamulya semakin menurun, karena untuk mendalami ajaran ini tergolong sulit. "Ajaran ini tidak semata-mata hanya membaca buku, atau mendengarkan paparan, tetapi harus dapat dijalani oleh diri sendiri", ujar Pak Iyus, salah satu tokoh masyarakat yang dikenal sebagai Penghayat.
Pedoman yang digunakan oleh Penghayat yaitu Buku Budidaya, Kemanusiaan, dan Katineung. Namun buku pedoman ini tidak dapat dikatakan sebagai kitab suci, hanya sebagai tuntunan. Buku-buku tersebut berisi penerapan Pancasila yang diuraikan dari sila ke-1 hingga sila ke-5 secara mendasar dan mendalam. Buku tersebut juga merupakan hasil kajian Mei Kartawinata dari ilmu leluhur. Ada dua pandangan, yang Masyarakat ketahui kitab itu berupa buku, sedangkan menurut penghayat yang berupa buku bukan kitab Tuhan. Yang dimaksud kitab oleh penghayat yaitu sesuatu yang dibuat oleh Tuhan namanya Sastra Jendra Hayuningrat. Tidak berbentuk buku, namun berupa keadaan alam dunia yang diciptakan Tuhan.
Cara penghayat menjalankan ibadah yaitu berbuat kebaikan dan tempat peribadatannya ialah jagat raya (dimana saja). Yang dinamakan sembayang adalah menyembah Yang Maha, yaitu menghargai makhluk dan ciptaan-Nya. Oleh karena itu, ada yang dinamakan Tali Paranti yaitu membuat sajen ketika ingin menanam padi, musim panen, menebang pohon, membangun rumah. Artinya sajen itu adalah pamitan atau permohonan kepada Sang Pencipta dan makhluk yang akan dirawat seperti sayuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H