Raka : Namaku Raka, (ujarnya sambil tersenyum). Kalau kamu?Â
Icha : Icha, (jawabku pelan).Â
Raka : Icha, aku tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi bolehkah aku membantu memperbaiki motormu?Â
Icha : Kamu bisa memperbaiki motor?Â
Raka : Dulu saya sering membantu ayah di bengkelnya.
Aku hanya bisa memperhatikannya bekerja. Raka memeriksa setiap bagian motor dengan teliti. Tangannya begitu lincah. Aku kagum melihatnya. Rasanya ada yang berbeda dari dia. Kehadirannya seperti oase di tengah gurun yang panas. Setelah beberapa saat, motornya nyala lagi.Â
Icha : Terima kasih banyak, kamu benar-benar telah membantuku.Â
Raka : Sama-sama Icha. Tidak ada salahnya kan membantu sesama? Kebetulan saya sedikit mengerti tentang mesin. Â
Kami berbincang-bincang santai di bawah payung. Raka menceritakan tentang dirinya. Ia adalah seorang arsitek muda yang tengah merintis karier di bidang kelautan. Meskipun pernah mengalami masa-masa sulit, ia tidak pernah menyerah. Raka selalu berusaha menemukan sisi positif dalam setiap permasalahan yang dihadapinya. Kata-katanya yang bijak sangat menginspirasi.Â
Raka : Kamu juga harus semangat Icha, Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Jangan pernah menyerah ya!Â
Aku mengangguk, air mata kembali menetes. Kali ini, bukan air mata kesedihan, melainkan air mata haru. Sepertinya, ada secercah harapan yang kembali menyala di hatiku.Â