Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamasah

Jadilah bermanfaat hingga puing-puing amal menjadi sahabat yang melekat, mengikis setiap dosa dan mengubahnya menjadi butiran pahala.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Upaya Meningkatkan Kualias Gizi Seimbang

20 Februari 2021   17:54 Diperbarui: 20 Februari 2021   18:01 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sedang menghadapi pandemi yang masih belum usai namun juga di waktu yang sama menghadapi permasalahan gizi buruk khususnya stunting, yang dikhawatirkan lebih memburuk lagi disebabkan pandemi. 

Sejak pandemi perekonomian menurun drastis, masyarakat lebih kesulitan untuk memenuhi gizi mereka, Dr Ainia Herminiati menyatakan 24 juta balita berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi. 

Secara global terdapat 700 ribu kasus stunting sejak pandemi. Intan Fauzi menyatakan di pandemi program Nasional tidak mencapai target dalam penurunan stunting karena dampak refocusing anggaran covid 19, sehingga stunting terus bertambah.

Kekurangan gizi mengakibatkan stunting pada anak yang menghambat perkembangannya, tubuh anak akan pendek dari pada teman seusianya, tingkat kognitif juga terpengaruh, sistem imun anak tidak stabil dan mudah sakit. 

Awal stunting sebenarnya dari kesehatan ibunya saat hamil dan sangat mudah berisiko berat bayi rendah maupun gejala ini timbul pada saat awal kehidupan balita. 

Banyak hal yang membuat anak stunting faktornya karena buruknya gizi yang dikonsumsi ibu hamil dan pengetahuan ibu kurang akan pentingnya gizi yang baik. Faktor lain karena kemiskinan, pendidikan, perilaku hidup tak bersih, lingkungan maupun air yang tak sehat dan lain sebagainya.

Data dari WHO memperlihatkan Indonesia masuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. (ikhtisar, 2019). 

Gizi berkaitan dengan suatu bangsa disebabkan akan menciptakan kualitas manusia yang baik, karena gizi sebagai sentra untuk pembangunan manusia. Seseorang yang tumbuh kembang dengan gizi yang seimbang akan tumbuh secara optimal sehingga fisiknya yang sehat, cerdas, kreatif dan memperoleh produktivitas tinggi. 

Dan sebaliknya dengan gizi buruk akan berdampak kedepannya seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, dan penyakit lainnya saat menuju usia dewasa (kemkes, 2015). 

Untuk anak yang mengalami stunting mereka bisa memenuhi nutrisi mereka dengan sumber (protein) hewani daging, telur, susu, ikan, seafood dan tempe. (Zat besi) bisa dengan mengkonsumsi hati ayam, daging sapi, dan sayuran. (karbohidrat) bisa dengan roti, nasi. (kalsium) mengkosumsi susu, yoghurt, keju (Dwiputra, 2020).

Kekurangan zat besi juga dapat mengakibatkan anemia yaitu kurangnya sel darah merah, gejalanya akan terasa sakit pada kepala, tekanan darah rendah, nadi cepat berdenyut, pembesaran limpa, kelemahan otot, sesak nafas, rambut rontok, kulit dan kelopak mata pucat. 

Dan pada anak yang memiliki gejala anemia mereka akan mudah menangis/rewel, lemas, pusing, hilangnya nafsu makan, tidak konsentrasi, gangguan pertumbuhan, mudah mengantuk dan akan mengganggu jam bermain si kecil. 

Dan gejala anemia pada ibu hamil yaitu kurangnya nafsu makan, gampang lelah, pusing, kurang semangat dan mata berkunang-kunang dan bukan itu saja namun bisa berbahaya pada janin juga akan terpengaruh pada pertumbuhannya.

Ketika melahirkan berat si bayi akan berkurang atau rendah, bisa jadi premature, gangguan pada fungsi jantung, perdarahan pada si ibu saat melahirkan, rentan infeksi dan ibu hamil dianjurkan cek kadar hb dan harus mengkonsumsi suplemen penambah darah.

Memenuhi angka kecukupan gizi seseorang berbeda-beda, mengacu pada jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologisnya. Wanita dewasa memperoleh zat gizi 18 miligram per hari sedang pria dewasa 8 miligram perhari, sementara ibu hamil 27 miligram. 

Zat gizi tersebut daging merah, kerang-kerangan, ikan, sereal, kacang kedelai, kacang-kacangan, bayam, biji wijen, tahu, kentang dan lainnya (Veronica, 2020).

Gizi menitikberatkan akan keberhasilan menyangkut kondisi suatu bangsa, kecukupan gizi dapat menghasilkan orang-orang yang unggul, cerdas, sehat fisik, menguatkan mental dan perilaku manusia. 

Namun, sayangnya di indonesia masih tertinggal akan kemajuan dalam bidang kesehatan khususnya soal gizi. Oleh karena itu permasalahan perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya dari berbagai sektor. 

Pemerintah harus lebih serius meningkatkan akses masyarakat terhadap asupan gizi dan bantuan pangan sangat dibutuhkan bagi yang tergolong perekonomian rendah, sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat terbantu hingga anak-anak mereka terpenuhi kecukupannya, keamanan pangan juga harus diperhatikan.

Akses pelayanan kesehatan gratis di seluruh wilayah sehingga rakyat yang kurang mampu dapat terbantu dan tidak memikirkan biaya, apalagi gizi sangat menentukan kualitas anak bangsa tumbuh secara sehat, kreatif, inovatif menjadi penerus generasi yang akan datang, sehingga tidak ada risiko kematian dini pada anak yang stunting.

#HariGiziNasionalNUB

@NutrisiBangsa

@Nutri_indonesia

@Anemia

Bibliography

Dwiputra, K. O. (2020). pastikan anak stunting mendapatkan 5 nutrisi ini setiap hari. Retrieved from klikdokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636763/pastikan-anak-stunting-mendapatkan-5-nutrisi-ini-setiap-hari

ikhtisar. (2019, November 8). Masalah Gizi di Indonesia. Retrieved from chub.fisipol.ugm.ac.id: https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2019/11/08/masalah-gizi-di-indonesia/

kemkes. (2015, Februari 9). Status Gizi Pengaruh Kualitas Bangsa. Retrieved from kemkes.go.id: https://www.kemkes.go.id/article/print/15021300004/status-gizi-pengaruhi-kualitas-bangsa.html#:~:text=Hubungan%20gizi%20dengan%20pembangunan%20bersifat,mempengaruhi%20status%20gizi%20masyarakatnya%2C%20terangnya.

Veronica, D. D. (2020, Desember 12). kenali daftar makanan yang mengandung zat besi. Retrieved from Alodokter: https://www.alodokter.com/pentingnya-zat-besi-untuk-tubuh

                                                                                                       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun