Mohon tunggu...
Khairun Nisa Puti Nurulita
Khairun Nisa Puti Nurulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Dakwah dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Masa Kini

30 Mei 2024   16:13 Diperbarui: 30 Mei 2024   16:13 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini (Adz-Dzaky 2004: 13). Karena fakta bahwa mereka adalah makhluk sosial dan berbudaya, manusia adalah makhluk yang paling ideal yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Menurut Gerungan (1986:29) Kebutuhan manusia untuk senantiasa bergaul dengan makhluk (manusia) lainnya, selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang memang tidak mampu ia penuhi sendiri misalnya, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain juga dalam rangka mengembangkan potensi-potensi dasar yang dibawa sejak lahir. Potensi-potensi dasar itu, misalnya, bakat, daya kreasi, daya inovasi,akan berkembang melalui interaksi dengan orang lain. Tidak mungkin bagi manusia untuk hidup sendiri karena mereka adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan peran mereka dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan mereka. Dalam pembahasan kali ini, saya akan berfokus pada remaja karena mereka adalah generasi masa depan, dan perkembangannya harus diperhatikan. Remaja akan menjadi pemimpin dalam organisasi, kelompok, rumah, atau tugas yang lebih besar daripada saat mereka masih anak-anak.

Pengaruh lingkungan menjadi salah satu terpenting bagi perkembangan remaja secara psikologis, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupunn lingkungan masyarakat, remaja. Semakin banyak faktor yang mempengaruhi remaja dalam membentuk kepribadiannya, semakin banyak pula penyimpangan yang akan ditimbulkan (Muhammad al Zuhaili 2004: 147). Remaja saat ini menjadi perhatian dan topik yang sering dibicarakan karena fenomena kenakalan remaja yang terus meningkat hingga mencapai tingkat yang memprihatinkan, seperti kasus muncikari yang menjual anak di bawah umur baru-baru ini.Menurut Elizabeth B. Hurlock (2003:206) istilah adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin (adolescene), kata bendanya adolescentia yang berarti remaja yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa bangsa orang-orang zaman purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009). Sementara dari segi usia menurut Haditoro (2006: 288) remaja adalah yang berkisar antara usia 12-21 tahun, dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun remaja pertengahan, 18-21 tahun masa remaja akhir. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Kita perlu mengetahui beberapa karakteristik remaja. Beberapa di antaranya adalah:


1. Peningkatan emosional yang terjadi dengan cepat.
2. Perubahan fisik yang cukup cepat yang dapat dikaitkan dengan kematangan seksual.
3. Perubahan dalam hal yang menarik baginya dan orang lain.
4. Perubahan nilai, apa yang mereka anggap penting saat kecil menjadi kurang penting saat mereka dewasa.
5. Dalam menghadapi perubahan yang dapat terjadi, kebanyakan remaja biasanya merasa ragu.

Di era masa kini, sangat mudah untuk menemukan orang lain dengan minat atau hobi yang sama, terutama bagi remaja. Hal ini terlihat jelas di lingkungan sekitar dan media sosial, tempat banyak komunitas dan kelompok terbentuk karena minat yang sama. Media sosial memungkinkan remaja untuk terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dari seluruh dunia. Di sisi lain, komunitas dan klub di lingkungan sekitar sering kali menjadi tempat bertemunya orang-orang dengan minat serupa, yang memperkuat ikatan sosial dan memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Mereka masih memerlukan pengawasan dan perlindungan saat mengambil tindakan karena sebagai remaja, mereka sering meniru apa yang dilakukan orang yang mereka sukai atau idolakan tanpa memperhatikan di mana mereka berada, sehingga perilaku atau tindakan yang mereka tiru kadang-kadang menyimpang dari keadaan masyarakat sekitar. Peniru yang baik tidak hanya meniru apa yang orang lain lakukan.

Kenakalan remaja mencakup segala perilaku yang menyimpang dari standar hukum pidana yang dilakukan oleh remaja yang dapat merugikan diri sendiri atau lingkungannya. Meskipun terkadang remaja menganggap bahwa mereka tidak melakukan kesalahan, sebenarnya mereka hanya ingin mendapatkan perhatian, karena remaja juga cenderung mencari perhatian terhadap lawan jenisnya dan lingkungannya dengan melakukan hal-hal yang mengganggu. Di sisi lain, ada banyak cara yang baik untuk mendapatkan perhatian di usia remaja, seperti bergabung dengan organisasi di sekolah atau organisasi kemasyarakatan yang akan membuat Anda lebih dikenal. Dan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan agama atau sosial dan mengikuti kompetisi yang sesuai dengan minat dan bakat Anda. Ada beberapa masalah yang sering dihadapi remaja:


1. Ketidakstabilan Emosi, remaja adalah usia yang paling penuh semangat. Namun, karena remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa, status mereka kadang kadang menjadi samar-samar bagi mereka sendiri dan lingkungan sekitar mereka. Remaja memiliki semangat yang tinggi dan emosi yang membara, yang membuat mereka tidak stabil karena kurangnya pengendalian diri.
2. Kurangnya Percaya Diri, hal ini terjadi karena orang tua tidak memotivasi anak untuk memenuhi keinginan mereka. Akibatnya, anak merasa tidak percaya diri.
3. Memikirkan Masa Depan, remaja merasa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memilih, memahami, dan berpikir karena pemikiran mereka hampir dewasa. Pada usia ini, mereka juga memikirkan apa yang akan mereka lakukan di masa depan.
4. Ketidakmampuan untuk Berpartisipasi, terutama di kalangan remaja, perhatiannya terhadap posisinya dalam masyarakat lingkungannya sangat besar. Namun, karena kecenderungan untuk berpikir ekonomis dan mengintelektualkan segala sesuatu, remaja sulit untuk berpartisipasi dalam hubungan pribadi dan sosial

Penyampaian dakwah kepada remaja harus logis karena mereka biasanya mulai berpikir kritis dan tidak menerima sesuatu yang tidak masuk akal. Dengan demikian, dakwah harus disesuaikan dengan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar agar remaja lebih mudah memahami dan menerima pesan. Selain itu, para da'i harus menyampaikan pesannya dengan cara yang lebih baru dan menyenangkan dibandingkan sebelumnya karena para remaja ini cepat bosan dengan hal-hal yang sudah mereka dengar. Ini dapat dicapai dengan menggunakan bahasa yang populer dikalangan remaja saat ini. Untuk menyampaikan dakwah yang diterima oleh masyarakat, terutama remaja, diperlukan beberapa pendekatan, seperti:

1. Tanya jawab

Dengan melakukan tanya jawab, da'i dan remaja dapat berkomunikasi secara langsung dan membantu mereka dengan ajaran Islam. Jika remaja mulai bertanya, itu menunjukkan bahwa mereka tertarik atau ingin tahu lebih dalam tentang dakwah yang disampaikan.

2. Metode ceramah

Muhammad Munir (2009: 11) mendefinisikan metode ceramah sebagai cara menyampaikan materi agama dan ilmu pengetahuan kepada remaja secara lisan. Hampir semua guru menggunakan metode ini karena dianggap sebagai metode mengajar yang mudah atau sederhana. Namun, bagi sebagian orang, metode ceramah membutuhkan perhatian untuk membuat ceramah mudah dipahami, materinya mudah dipahami, dan mampu mendorong pendengar untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar dari apa yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun