Akses yang sama terhadap pendidikan berarti seluruh penduduk usia sekolah mempunyai akses terhadap pendidikan, dan akses terhadap pendidikan adil apabila semua kelompok mempunyai akses yang sama terhadap pendidikan. Terkait akses pendidikan, salah satunya adalah Beasiswa Bidik Misi. Meskipun hal ini dianggap bermanfaat bagi siswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena keterbatasan dana pendidikan dan dianggap terlalu mahal bagi sebagian orang dengan keadaan ekonomi lemah, Beasiswa Bidik Mishi dari pemerintah: Memberikan manfaat kepada orang-orang dengan kondisi medis di daerah yang secara ekonomi lemah dan dapat memberikan pintu gerbang menuju pendidikan.
Program Beasiswa Bidik misi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi. Beasiswa ini membebaskan mahasiswa dari seluruh biaya pelatihan (baik biaya awal maupun biaya bulanan) di universitas. Beasiswa bidik misi diberikan kepada siswa yang memenuhi persyaratan pendanaan, termasuk siswa yang kurang beruntung secara ekonomi dan memiliki prestasi akademis yang baik.
Program Beasiswa Bidik Misi ditujukan bagi siswa yang tidak mampu membiayai biaya pendidikan dan yang telah memperoleh nilai baik di sekolah. Oleh karena itu, Beasiswa Bidik Misi bertujuan tidak hanya untuk membantu mereka yang kurang mampu secara finansial tetapi juga untuk memotivasi anak-anak agar berprestasi. Mahasiswa yang ingin menerima Beasiswa Bidik Misi harus melalui berbagai mekanisme seperti: Contoh: registrasi, dokumentasi lengkap, wawancara.
Persyaratan yang ditetapkan pemerintah untuk menerima beasiswa ini tidak terlalu sulit. Penerima beasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00. Oleh karena itu, para mahasiswa penerima beasiswa, termasuk para informan, berupaya untuk mengoptimalkan dan meningkatkan prestasi akademiknya agar tetap berhak mendapatkan beasiswa. Penerima beasiswa juga dituntut untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PM) .
Keuntungan yang didapat oleh pemegang beasiswa dari pemerintah adalah mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai lowongan dan beasiswa lainnya. Juga akan ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam lokakarya dan wawancara khusus bagi pemegang beasiswa. Program yang diberi nama Naramuda ini membantu para akademisi mengetahui lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan.
Pemberian beasiswa juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Para sarjana hendaknya memanfaatkan secara wajar sistem beasiswa yang disediakan oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan pendidikannya. Program ini sangat membantu dalam mengurangi beban keuangan keluarga kurang mampu. Beasiswa yang diterima juga memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi dan mempertahankan program beasiswa pemerintah.
Pendidikan formal seringkali dipandang sebagai investasi untuk mencapai taraf hidup yang baik, namun banyak masyarakat lulusan pendidikan formal masih belum mampu memanfaatkan pendidikannya di dunia kerja. Hasil pembelajaran tersebut salah satunya adalah menghasilkan siswa yang termotivasi untuk bekerja.
Kebijakan pendidikan di Indonesia tentunya dikelola dan dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah, namun upaya penerapan prinsip pemerataan dalam pengelolaan pendidikan perlu didukung. Masih banyak kasus masyarakat yang tidak dapat melanjutkan sekolah, putus sekolah, atau tidak dapat melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi. Anggaran APBN sebesar 20% harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dapat digunakan di seluruh wilayah Tanah Air. Oleh karena itu, pengembangan institusi pendidikan harus didukung dengan tersedianya akses yang lebih terbuka.
Dampak globalisasi yang didorong oleh pasar menyebabkan perubahan pada konten pendidikan. Pendidikan tidak lagi dipandang sekadar sebagai upaya mencerdaskan bangsa atau memperjuangkan kemandirian manusia, namun semakin dieksploitasi sebagai komoditas. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan lulusan perguruan tinggi, yang pada akhirnya menimbulkan pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi.
Penetapan kriteria penerimaan beasiswa memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan komprehensif yang tidak hanya mempertimbangkan aspek akademik tetapi juga faktor ekonomi dan situasi keluarga siswa. Upaya untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap beasiswa harus didasarkan pada prinsip kemanusiaan dan pertimbangan bagi kelompok kurang mampu secara ekonomi. Memperluas kesempatan beasiswa bagi mahasiswa akan meningkatkan proses pemaksimalan kualitas sumber daya manusia, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan masyarakat dan negara secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan perubahan dalam pengelolaan dan implementasi kebijakan pendidikan untuk menjamin akses yang setara dan merata terhadap pendidikan berkualitas bagi semua warga negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H