Setiap kali musim hujan tiba itu sangat berpengaruh buruk terhadap masyarakat setempat karena pasti akan adanya "banjir". Air Sungai yang meluap, sawah yang terendam, dan rumah yang tergenang sudah menjadi pemandangan biasa. Tetapi beberapa Masyarakat setempat tidak menghiraukan akan terjadinya bencana tersebut. Dengan kurangnya kesadaran masing -- masing itulah menyebabkan seringnya terjadi banjir. sekolompok Masyarakat beranggapan bahwasannya ada anggota pemerintah yang akan mengatasinya. Tetapi Pencegahan bencana ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri karna masih membutuhkan peran Masyarakat.Â
Sebab itulah Pemberdayaan Masyarakat membangun sebuah program pencegahan banjir untuk mengajarkan Masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan lingkungan, yang dilakukan dengann berbagai tahap seperti, mengadakan gotong royong, pembuatan saluran drainase, membentuk kelompok relawan tanggap bencana, memperbanyak lahan penyerapan air, serta membuang sampah pada tempatnya.
Tahap pertama mengajak Masyarakat bergotong royong untuk meningkatkan pencegahan banjir. Bisa dilihat dari kejadian banjir yang telah terjadi bahwasannya 40% banjir disebabkan oleh masalah lingkungan seperti kurangnya menjaga kebersihan. Maka dengan tahap ini bisa memperkuat solidaritas dan kebersamaan di antara Masyarakat untuk bekerjasama memulai menjaga lingkungan.
Tahap kedua membuat saluran drainase, pembuatan saluran yang memadai juga merupakan Langkah penting dalam mengurangi resiko bencana banjir, karena jika saluran drainase tersumbat akan membuat aliran air hujan tidak teratur bahkan bisa menembus pemukiman warga sehingga terjadinya genangan air. Â maka dari itu libatkan Masyarakat dalam proses Pembangunannya agar meningkatkan efektivitas program tersebut.
Tahap ketiga membentuk kelompok relawan tanggap bencana, dalam membentuk kelompok ini Masyarakat dilatih terlebih dulu untuk menjadi anggota relawan, Upaya mereka lebih siap dalam mengahadapi situasi darurat. kelompok relawan ini besoknya akan berfungsi sebagai garda terdepan dalam pencegahan bencana. Â Misalnya seperti, relawan di kecamatan Bayang berhasil mengidentifikasi kebuthan akan penambahan saluran drainase, yang kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah untuk segera ditindak lanjuti.
Tahap keempat mengajak Masyarakat untuk lebih memperbanyakan lahan penyerapan air juga memberikan dampak positif pada kualitas lingkungan. Karena dengan adanya lahan penyerapan air ini bisa membantu menampung air hujan, sehingga mengurangi risiko banjir di daerah sekitarnya. Dengan dibangunnya program ini Masyarakat pasti lebih memahami dampak dari perubahan iklim dan penurunan kualitas tanah.
       Sudah melakukan berbagai pencegahan kok masih banjir?
Awal mula banjir terjadi adalah pada pembuagan sampah sembarangan, kebanyakan Masyarakat membuang sampah ke Sungai, ke kebun, bahkan di tepi jalan, itu hal yang paling berpengaruh  pada terjadinya banjir, apalagi daerah yang terletak pada aliran Sungai, Pembuangan sampah sembarangan kemungkinan  menyebabkan 60% terjadinya banjir, yang akan ber dampak kerugian besar pada wilayah sekitarnya. Seperti yang telah terjadi pada Sumatra barat yang mengalami banjir bandang yang mencapai kerugian kurang lebih 1 Triliun.
Â
Dengan itu tahap terakhir yang dibuat oleh pemberdayaan Masyarakat adalah mengajak Masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dengan mengadakan satu tempat pembuangan sampah, yang telah disepakati oleh pemerintah dan masyarakat, Upaya sampah -- sampah tersebut bisa di Kelola oleh pemerintah daerah ataupun pengelola sampah swasta.Â
Oleh karena itu, strategi pemberdayaan Masyarakat di kecamatan Bayang untuk mengurangi dampak banjir tersebut membuat Masyarakat tidak hanya berperan aktif dalam menjaga lingkungannya tetapi juga meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggung jawab terhdap bencana. Dengan strategi ini Masyarakat lebih mempunyai kesadaran lingkungan dan keterlibatan sosialnya sehingga bisa menciptakan komunitas yang solid. Dengan adanya strategi ini masyarakat bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman terhadap banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H