Perjumpaan pancasila dan Agama-agama di Indonesia merupakan tema yang menarik untuk didalami khususnya dalam mengembangkan pendidikan agama yang berwawasan religius-kebangsaan. Mengamalkan pancasila ternyata bukan hanya sekedar  ideologi bangsa, sebagai kohesi sosial bagi masyarakat/bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, tetapi nilai nilai pancasila  merupakan roh yang sangat aktual, relevan dihayati dalam perjumpaan roh kebangsaan dan keagamaan.
Pemahaman Ketuhanan yang Maha Esa Dalam Pancasila
pemahaman Ketuahana Yang Maha Esa mau mengatakan bahwa semua agama substansinya sama dimana ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna multi agama, bukan satu agama tetapi nilai nilai universal dari semua agama di kemas dalam pancasila. dimana Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi payungnya (Komaruddin Hidayat,2018). Ketuhanan Yang Maha Esa tidak boleh di pandang sekunder, tetapi semua agama dijamin, dilindungi oleh Negara. Konsepsi ke Indonesian itu ditampakkan oleh alamm yang symbol-simbol agama yang bukan merupakan fondasi dari syariah/ajaran subtansi sebuah agama.
Pancasila dalam perjumpaan dengan agama agama di Indonesia, dalam konsep Ketuhanan Yang Maha Esa mengakomodasikan kebutuhan pemahaman dari semua iman dan kepercayaan keagamaan yang ada di Indonesia, dengan memberikan ruang tafsir yang khas bagi semua agama dan kepercayaan. Maka Pendidikan Agama yang Pancasialis dapat berkembang dengan menggali dari Roh Pancasila. Berikut nilai nilai keagaan dalam setiap sila pancasila :
sila pertama,
Kemahaha Esa-an Tuhan merupakan konsekuensi logis dari hakekat manusia sebagai makhluk beragama. konteks pluralitas agama tidak bertentangan dengan kemaha Esa-an Tuhan. Dan sebaliknya, Â justru dalam pluralitas agama terletak arti makna sejati kebesaran dan kemaha Esa-an Tuhan hendaknya dihayati sehingga roh pancasila sebagai roh kebangsaan benar benar menjadi keutamaan sosial.
sila kedua,
 Dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan diskursus pendidikan agama di sekolah,kampus,yang lebih humanis,moderat,dan inklusif,berkeadilan,semakin beradab dalam kebersamaan sebagai anak bangsa. sebab tujuan hidup beragama (menciptakan kemaslahatan manusia di muka bumi)
sila ketiga,Â
manusia dilihat secara sakral religius-teologid, sebagai citra Allah sehingga kehidupan spritual umat beragama dapat terinspirasi menghayati nilai nilai agamanya dalam bingkai roh pancasila, roh kebangsaan dalam semangat  Bhinneka Tunggal Ika. Maka pendidikan Agama dan Budi pekerti tidak boleh terisolasi dari realitas kemajemukan Indonesia dan di ikat oleh semangat persatuan.
sila ke empat,
Mengaskan agar setiap orang dapat menyembah Tuhan dengan cara leluasa. Segenap rakyat Indonesia hendaknya bertuhan secara kebudayaan, yakni  dengan tiada egoisme agama. dan setiap beragama diharapkan mengamalkan ajaran agamanya dengan cara toleran satu sama lain.
sila ke lima,
nilai keadilan sosial, membela kebenaran, kejujuran dan mewujudkan keadilan merupakan panggilan profetis semua agama yang sangat kaya untuk di renungkan dalam pendidikan agama di sekolah. Â kelima sila pancasila merupakan pengejawantahan dari nilai nilai universal semua agama. Agama dan pancasila memainkan peranan penting dalam proses transformasi kultural,politik,ekonomi.
Baiklah, itu saja ringkasan saya tentang perwujudan nila-nilai pancasila dalam bidang agama,semoga kita selaku mahasiswa dan mahasiswi dapat mengamalkan nilai nilai pancasila dalam bidang agama ini dengan baik dan dengan bijak mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari hari.
"tugas ini saya buat untuk memenuhi mata kuliah' Pancasila ', dengan bimbingan dosen yaitu Bapak Ilham Hudi, S.Pd., M.Pd
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat pagi dan selamat menjalankan ibadah puasa buat dosen kami yaitu Bapak  Ilham Hudi, S.Pd., M.PdÂ
Perkenalkan saya Khairun Ni'mah dengan NIM (200501086) dari fakultas Ilmu Komunikasi Universitas  Muhammadiyah Riau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H