Mohon tunggu...
Khairunisa
Khairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan pendidikan yang memiliki hobi menulis dan menggambar. Suka sendiri tapi tidak suka sepi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenaikan Tarif PPN 12% dan Dampaknya bagi Masyarakat

8 Desember 2024   12:45 Diperbarui: 8 Desember 2024   13:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Penulis: 1. Muhammad Hafizh Sandy Al Fauzan, 2. Eva Nurharyati, 3. Khairunisa

(Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi negara dalam sistem perpajakan Indonesia. Dengan adanya perubahan dalam perekonomian dan kebutuhan pembiayaan, pemerintah sering melakukan penyesuaian tarif PPN. Kenaikan tarif PPN menjadi topik penting untuk dianalisis, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat dan sektor-sektor tertentu.

Kenaikan tarif PPN tidak hanya memengaruhi pendapatan negara, tetapi juga berimbas langsung pada daya beli masyarakat. Dalam situasi perekonomian yang berkembang, perubahan tarif pajak dapat menyebabkan inflasi, yang pada gilirannya memengaruhi stabilitas ekonomi keluarga. Kelompok masyarakat, terutama yang berpendapatan menengah ke bawah, sering kali menjadi pihak yang paling merasakan dampak negatif dari kenaikan ini, karena mereka menghabiskan proporsi yang lebih besar dari pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% di Indonesia menunjukkan perubahan penting dalam kebijakan perpajakan nasional. PPN, yang dikenakan pada berbagai barang dan jasa, merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi negara. Dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif ini. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi pendapatan negara, tetapi juga memiliki dampak yang luas bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang artikel ini, saya telah melakukan wawancara dengan sejumlah individu, yaitu Suci Rahmadani dan Yoga Alfarizi Ardiansyah. Hasil wawancara dengan para responden tersebut akan dipaparkan di bawah ini. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas dan memperkuat analisis yang terdapat dalam artikel ini.

  • Apa pendapat anda mengenai kenaikan PPN 12% yang akan naik tahun depan?

Responden 1 : lumayan bikin kaget sebagai konsumen pasti saya merasa diberatkan setelah saya membeli barang tersebut secara continue terus menerus dan itu kalo di hitung,  pasti akan mengeluarkan pendapatan yang cukup besar hanya untuk pajak tersebut, jadi perubahan pajak tersebut, lumayan menguras pendapatan saya.

Responden 2 : Kenaikan PPN jadi 12% ini adalah upaya pemerintah buat menambah pendapatan negara demi mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi. Tapi, kebijakan ini juga bisa berdampak negatif, seperti naiknya biaya hidup dan turunnya daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Makanya, penting sekali bagi pemerintah untuk memastikan ada bantuan sosial dan insentif yang pas untuk mengimbangi kebijakan ini.

  • Bagaimana strategi anda mengatasi kenaikan PPN 12%

Responden 1 : Bagi saya sendiri mungkin saya akan mengurangi, tidak terlalu menjadi manusia yang konsumtif untuk ke depanya atau menghindari membeli barang-barang yang bisa dibilang bukan kebutuhan sekunder saya, yang ga terlalu butuh banget tidak saya beli dulu untuk beberapa tahun ke depan.

Responden 2 : Mengatur keuangan pribadi: Kurangi pengeluaran yang tidak penting dan utamakan kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Meningkatkan pendapatan: Cari peluang kerja sampingan atau investasi untuk menutupi kenaikan biaya. Manfaatkan bantuan pemerintah: Jika ada program subsidi atau pengurangan pajak, gunakan sebaik-baiknya. Efisiensi usaha: Bagi para pengusaha, optimalkan rantai pasokan dan cari cara untuk menekan biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas.

  • Menurut anda, PPN 12% apakah bisa membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tumbuh 8% sesuai target presiden kita?

Responden 1 :Kemungkinan bisa, dari sekian banyak penduduk Indonesia yang kurang lebih ada 240 juta, 12% dari tiap-tiap manusia termasuk jumlah yang besar, apalagi di Indonesia bisa dibilang termasuk negara yang konsumtif dan tentunya hal tersebut cukup terkumpul banyak bagi pendapatan negara kita. Saya harap pajak-pajak yang terkumpul itu memang benar-benar digunakan untuk pembangunan bangsa yang bertujuan membuat pembangunan negara kita itu semakin naik lagi jika memang targetnya 8%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun