Dunia pendidikan tidak hanya berpatok pada  peningkatan kemampuan kognitif (IQ) tetapi juga melibatkan aspek emosional (EQ) dan spiritual (SQ) dari siswa. Emotional Intelligence (EQ) merupakan kemampuan mengontrol dan menggunakan emosi, pengendalian diri, semangat, motivasi, hingga adaptasi lingkungan, sedangkan Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan dalam menghadapi persoalan makna, untuk menilai tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.
1. IQÂ
IQ mengacu pada kemampuan seseorang dalam berpikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan menggunakan simbol verbal, serta kemampuan belajar untuk menyesuaikan diri dengan pengalaman sehari-hari. Orang yang memiliki IQ yang tinggi cenderung mampu berpikir positif, logis, dan empiris.
Faktor genetika memegang peranan penting dalam pembentukan IQ. Selain itu, IQ Â juga dipengaruhi oleh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan berkembang.
2. EQ
Emotional Quotient atau EQ mengacu pada kecerdasan emosional seseorang. EQ melibatkan kemampuan untuk mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan berpikir rasional dalam situasi emosional.
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan EQ adalah lingkungan keluarga, pola asuh, dan pengalaman sosial.
3. SQ
SQ membantu individu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang makna kehidupan, hubungan dengan sesama manusia, dan kesadaran akan peran spiritual dalam kehidupan. Kecerdasan SQ tidak hanya terkait dengan aspek agama, tetapi juga dengan kesadaran sebagai makhluk yang memiliki tugas dan kewajiban dalam menjalani kehidupan. SQ mendorong individu untuk berpikir positif terhadap nilai-nilai spiritual dan mencari hikmah dalam setiap aspek kehidupan.
Faktor yang Mempengaruhi SQ Spiritualitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan keluarga, budaya, dan pengalaman hidup. Faktor agama dan kepercayaan sering kali menjadi pondasi dalam perkembangan SQ, di mana individu yang memiliki pemahaman spiritual yang kuat cenderung lebih reflektif dan memiliki pandangan hidup yang mendalam.
dalam buku Frames of Mind, berisi penglihatan dan cara pandang alternatif terhadap kecerdasan manusia, yang kemudian dikenal dengan istilah Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Berpikir, emosi, dan spiritualitas merupakan tiga aspek penting yang saling mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan interaksi sosial.