Mohon tunggu...
Khairun Nisa
Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya penulis pemula

Saya penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah untuk Pulang

22 Mei 2022   17:10 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:12 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumah

Satu kata penuh makna

Satu kata pemberi secercah asa

Satu kata dengan seribu cerita

Rumah

Tempat terakhir untuk daku pulang

Melepas semua derita yang membelenggu

Memberi kedamaian tak terhingga dalam sanubari

Rumah

Tempat dimana daku dibesarkan

Penuh canda dan tawa tak terkira

Hingga menjadi tempat terakhir daku pergi menuju kebinasaan

Rumah

Sampaikan pada ayah bunda titah daku

Ada secawan rindu yang tumpah merintih dalam keheningan

Rasa gelisah gundah penuh nestapa menggerogoti raga

Namun garis hidup telah menerkam bulan yang daku rindukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun