Mohon tunggu...
Khairul Leon
Khairul Leon Mohon Tunggu... Freelancer - Pengangguran banyak acara

Seorang silent reader yang baru belajar menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selamatkan Bumi dengan Menabung Air Hujan

29 Agustus 2019   01:10 Diperbarui: 4 September 2019   15:35 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat air yaitu:

  • Mandi dengan air secukupnya, usahakan menggunakan shower karna lebih menghemat 65% dibanding menggunakan gayung atau bath tub.
  • Jangan membuka keran air terus-menerus, matikan jika tidak digunakan.
  • Perbaiki keran yang bocor. 1 keran bocor bisa membuang air sebanyak 75 liter per hari.
  • Menampung air hujan.

Dari poin-poin di atas, menampung air hujan adalah kagiatan yang paling saya suka. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa air hujan memiliki beribu-ribu manfaat. Selain menyuburkan tanaman, air hujan juga bisa digunakan sebagai energi pembangkit listrik dan air minum.

Menampung air hujan (Dokpri)
Menampung air hujan (Dokpri)

Saat hujan turun, biasanya saya segera menyimpan ember besar di depan rumah. Setelah embernya penuh terisi air hujan saya segera menyimpanya untuk dipakai dikemudian hari. Tabungan air hujan ini sering saya gunakan untuk mandi, mencuci pakaian, mengepel lantai ataupun menyiram tanaman. Kalau saya mempunyai alat penampung air yang lebih besar, saya bisa menabung air yang lebih banyak lagi.

Sebetulnya saya juga ingin mengkonsumsi air hujan tetapi saya masih khawatir akan keamananya. Saya takut kalau air hujan yang saya minum mengandung bakteri atau mungkin debu serta zat lainnya.

Apalagi udara di bumi saat ini sudah meresahkan, pulosi udara akibat gas buang mobil dan asap pabrik dapat membentuk nuklei kondensasi awan yang mendorong pembentukan awan dan meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan. Dan air hujan yang sudah tercemar biasanya akan terkontaminasi oleh zat-zat radioaktif yang berbahaya.

Saya jadi teringat dengan Bapak Romo Kirjito, seorang warga di Muntilan Magelang yang menciptakan sebuah alat yang dapat mengelola air hujan. Alat ini dapat membuat air hujan menjadi lebih aman di konsumsi oleh tubuh.

Hal ini menyadarkan saya bahwa air hujan bisa menjadi solusi cerdas untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan mencari air bersih. Kuncinya cuma satu, terletak di penampungan saja.

Biasanya pemerintah mengatasi kekeringan dengan cara instan yaitu dengan mengirim tangki berisi air bersih. Padahal alam sudah menyediakan air yang berkualitas secara gratis, yakni air hujan.

Andai saja banyak orang yang peka untuk menabung air hujan, masalah kekeringan dan kesulitas mencair air bersih pasti akan cepat teratasi, sebab saat musim kemarau tiba masyarakat tak perlu lagi membeli air atau mengangkut air dari tempat yang jauh. Cukup menggunakan air hujan yang sudah ditabung.

Nah, mulai sekarang yuk kita menabung air hujan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun