Mohon tunggu...
Khairul Azmi
Khairul Azmi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Peneliti, Pemerhati Pendidikan

Menulis adalah cara untuk saling memberi ide, gagasan, dan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Minat Baca dan Daya Baca di Tengah Perkembangan Teknologi

26 Agustus 2023   00:00 Diperbarui: 26 Agustus 2023   00:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto penulis

Semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini,  tentunya memberikan kita banyak kemudahan dalam mengakses informas, baik itu informasi tentang dunia pendidikan, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya. Dengan kemudah tersebut seharusnya membuat para pengguna teknologi canggih seperti smartphone, laptop, tablet, dan sejenisnya menjadi lebih canggih dalam mengisi nutrisi otaknya. Faktanya tidak semua kita mampu menyuguhkan informasi atau nutrisi bagi otak kita untuk hal-hal yang bermanfaat.

Akhir-akhir ini justru kita banyak di hadapkan dengan masalah yang berkaitan dengan minat baca dan daya baca. Dua hal tersebut seharusnya berjalan seirama, namun pada kenyataannya tidak demikian.

Daya baca bisa dilihat dari keadaan dimana seseorang mampu menghabisnya waktunya untuk membaca buku teks yang sudah tercetak rapi. Kondisi orang untuk membaca buku-buku dalam bentuk fisik atau tercetak sudah jarang kita temukan. Kebanyakan orang sudah sibuk bahkan kecanduan dengan genggamannya. Ini membuktikan bahwa daya baca kita sudah berkurang bahkan bisa kita katakan rendah. Hal ini juga pernah di sampaikan salah satu tokoh Indonesia yakni Anis Baswedan semasih menjadi gubernur DKI Jakarta dalam pidatonya tentang "Proyeksi Pendidikan Abad 21". Dalam pidatonya tersebut beliau menyampaikan bahwa "minat baca orang Indonesia tinggi tapi daya bacanya rendah".

Dari sisi minat baca rata-rata kita mempunyai minat baca yang tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan keadaan dimana kita banyak menghabiskan waktu untuk membaca WA, status FB, Twitter, dan diberbagai platform jejaring sosial lainnya atau sering kita kenal dengan istilah SOSMED.

Berangkat dari keadaan tersebut seharusnya kecanggihan teknologi harus dibarengi dengan kecanggihan penggunanya agar minat baca dan daya baca kita seimbang sehingga akan membudaya dalam setiap orang bahwa budaya literasi sangat penting dalam menunjang pekerjaan ataupun aktivitas kita untuk lebih mumpuni dan profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun