Mohon tunggu...
Khairul Azan
Khairul Azan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengabadikan Diri melalui Sebuah Tulisan

23 Oktober 2017   10:39 Diperbarui: 23 Oktober 2017   11:13 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer).

Berbagai manfaat yang akan dirasakan ketika menjalani hidupnya sebagai seorang penulis sejati. Disamping memperkaya ilmu dan pengetahuan seperti tulisan penulis sebelumnya, menulis juga bermanfaat bagi kesehatan yang membuat awet muda dan tetap segar menghadapi kerasnya dunia dengan berbagai masalah di dalamnya.

Mengapa demikian karena menulis itu pada hakikatnya adalah berbicara tanpa suara. Berbagi masalah dan fikiran lewat sebuah tulisan bisu. Menulis adalah meluahkan isi fikiran dan hati yang barangkali selama ini terpendam bagaikan karang es dilautan lepas yang hanya terlihat kecil dipermukaan namun mampu memecahkan sebuah kapal besar karena dasar karang es yang kuat dan tak pernah terlihat. Begitulah manusia dalam mengharungi kehidupan. Itu terjadi karena tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain untuk berbagi masalah. Semuanya dipendam sendiri.

Oleh karena itu menulis bisa dijadikan sarana curhat tentang masalah yang dihadapi dengan cara bekomunikasi lewat sebuah tulisan baik yang digoreskan pada selembaran layar komputer atau goresan pena di kertas putih tanpa noda. Dengan demikian hidup akan terasa lebih terbuka dan masalah demi masalah akan terselesaikan.

 "Usahakan menulis setiap hari. Niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaatnya yang luar biasa". (Fatima Mernisi dalam Anonim, 2003).

Inilah sekilah cerita yang penulis alami. Bukan bermaksud untuk menggurui namun hanya untuk saling berbagi. Semoga bermanfaat. Aminnn..

Daftar Bacaan:

  1. Mohammad Noer. (2012). Menulis Untuk Keabadian . [Online]. Tersedia: http://www.muhammadnoer.com/menulis-untuk-keabadian/ , diakses pada 21 Oktober 2017.
  2. M. Arief Hakim. (2004). Kiat Menulis Artikel di Media dari Pemula sampai Akhir. (M. A. Elwa, Ed.) Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia.
  3. Anonim. (2003). Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. (Hernowo, Ed.) Bandung: Mizan Learning Center.

*Sumber gambar: Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun