Mohon tunggu...
Khairul Azan
Khairul Azan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indahnya Menulis

4 Oktober 2017   15:17 Diperbarui: 4 Oktober 2017   15:25 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sehingga dengan memulai sesuatu yang ringan dan dilakukan secara  berkelanjutan akan membiasakan otak bekerja untuk mencapai titik maksimal. Layaknya menjadi seorang pelari terkenal yang bisa melewatkan beribu-ribu kilomer perjam. Mereka pasti memulainya dengan pemanasan terlebih dahulu dengan cara lari-lari  kecil yang tidak terlalu menguras tenaga banyak. Begitulah dalam menulis.

Setelah tulisan berhasil ditulis maka langkah selanjutnya adalah mempublishnya dimedia yang memungkinkan orang untuk membaca dan memberikan tanggapan. Bisa blog, facebook, telegram, whatsap, instagramdan lain sebagainya yang mudah untuk kita lakukan. Lalu muncul pertanyaan kenapa tidak  ke media seperti koran dan sejenisnya yang lebih selektif. 

Ya pasti siapa sih yang tidak menginginkannya. Semua orang pasti menginginkan tulisannya terbit dimedia yang bereputasi.  Ya. Itu pasti kita dapatkan. Tapi perlu dicatat bahwa tujuan mempublish tersebut adalah untuk merangsang motivasi diri. Ketika satu orang saja memberikan tanggapan  tentang hasil tulisan yang di publish maka akan meningkatkan satu sel motivasi dalam diri. Bayangkan saja jika yang menanggapinya ribuan orang, dan ini adalah kunci memotivasi diri dalam menulis dari sumber eksternal. 

Semua itu bisa dilakukan di media yang mudah kita masuk (blog, facebook, telegram, whatsap, instagram) dan tulisan kita pasti akan dipublish karena kita sendiri mempublishnya. Namun terbalik apa yang terjadi ketika kita mengirimkan tulisan yang kita tulis ke media yang selektif dan ternya tulisan kita tidak terpilih justru itu akan membunuh sel motivasi yang mulai tumbuh di dalam diri. Oleh karena bagi penulis pemula maka memilih media yang sederhana adalah sebuah strategi dalam meningkatkan motivasi diri dalam menulis.

Inilah sekilah cerita yang penulis alami. Bukan bermaksud untuk menggurui namun hanya untuk saling berbagi. Semoga bermanfaat. Aminnn..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun