Mohon tunggu...
Malik Giu
Malik Giu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hargailah orang lain,maka suatu saat juga engkau akan di hargai.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Doa dan Harapan

10 September 2013   17:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setelah makan siang, ku menuju sebuah kios kecil untuk membeli air minum,air minum disinidiisi didalam plastik kecil yang unik, kalau di Indonesia air minum diisi dengan gelas Aqua. Ku duduk sejenak sambil menonton televisi yang berada di kios itu, menonton hasil pertandingan sepak bola Se-dunia. Kemudian aku kembali ke sakan (Apartemen),di tengah perjalanan aku melihat sebuah bis besar yang berada di depan sakan, ku sejenak berfikir apakah ada yang mau berangkat haji ya?, kalau ada yang berangkat haji, pasti temanku juga akan berangkat! kataku dalam hati. Kumelihat dari kejauhan ada Adrian yang sedang menuju kearah bis itu, kemudian aku memanggilnya: bakonga…! Aku memangilnya bakonga yang artinya tukang bohong, itu dalam bahasa Sulteng. Karena dulunya aku di panggil nama itu, kemudian aku kembalikan lagi padanya nama itu.Dan sekarang dia tidak memanggilku lagi dengan nama itu.

Kemudian dia melihatku, terus mengajakku kearah bis itu, ku berlari kecil menuju padanya, sesampai disana, ku melihat ada orang yang seling berpelukan, ternyata telah selesai salah seorang yang masih muda, berusia 22 tahun, menamatkan dirinya di Universitas Ahgaff, kemudian aku di peluknya sambil berkata : Ana minta maaf ya lik? tak berkedip sedikitpun aku melihatnya yang sedang memeluk tubuh temanku sampai ia masuk kedalam bis itu. Namanya adalah Rifai, nama panjangnya Ahmad Rifai Arif.

Seorang yang berasal dari Banten yang berdarah asli sunda, tapi mondoknya di PP. Ar-Risalah lirboyo Kediri Jawa Timur. Pertama ku tiba di negeri Para wali ini, di kota tareem algonnaRifai adalah orang pertama membuatku kaget, baru umur 21 tahun udah semester 9, ketika di sebutkan umur kepadaku aku langsung kembalikan pada dirku sendiri,aku merasa iri dengannya, tapi aku tidak menyesal atas apa yang telah terjadi padaku. Aku iri karena ingin sekali seperti dia, bisa lulus dari Universitas Al-Ahgaff. Apalagi bisa lulus di Universitas Ahgaff itu tidak mudah, Universitas Ahgaff adalah Universitas tersulit sejaziroh Arab.

Dari mulai ikut tes diIndonesia sampai lulus, itu soalnya ngga mudah seperti kita lihat ujian-ujian yang biasanya. Kalau kalian tidak percaya, coba ikut testing di beberapa tempat yang ada di Indonesia. Bagaimana rasanya? Dan ketika kalian sudah dinyatakan lulus dari hasil tes, dan sudah di muat di internet hasilnya, itu belum tentu bisa lulus dulu, masih di istikhorohi oleh Rektor kita Universitas Al-Ahgaff Prof.Dr. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun M.A. yang berhasil menamatkandirinya dari Universitas tertua didunia, yaitu Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Dan bagi yang Sudah menamatkan dirinya s1 di Indonesia, kemudian ingin masuk Universitas Al-Ahgaff ngga bisa langsung lanjut s2, harus ikut tes lagi. Dia bisa masuk kecuali yang tes langsung adalah Rektor kita Jamiah Al-ahgaff. Kenapa tidak bisa? Karena pelajaran s1 dan s2 itu nyambung. Dan apabila sudah di nyatakan lulus oleh Rektor kita, itu belum seluruh lulus, masih di istihorohi lagi oleh Rektor kita. Dan s1 sudah di gondol oleh Rifai, memang sungguh luar biasa, selamat jalan… Rifai semoga engkau selamat sampai tujuan. Dan bisa mengamalkan ilmumu pada keluargamu, sahabat, kerabat dan terutama kampung halamanmu sendiri. Dan jangan lupa doakan kita selalu disini, agar di berikan kemudahan dalam belajar, diberikan kesehatan dan mudah-mudahan juga bisa lulus sepertimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun