Mohon tunggu...
khairul umam khudhori
khairul umam khudhori Mohon Tunggu... DoSen (DOakan Sukses, ENd) -

II everything about me is lie II penyuka hujan, penikmat senja, perindu purnama II

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Patah, Tak Lagi Tertata!

25 Januari 2019   11:31 Diperbarui: 25 Januari 2019   11:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

detik denting malam bergemuruh,
 suara-suara sepi menjadikan sebuah keheningan terasa gaduh.

 aku,
 masiih saja merangkai jeda tuk bebaskan prahara rasa.
 rasa yang t'lah terpenggal sedemikian hingga.
 terbelah-pecah, hilang arah jua asa.

 menyisakan sedikitnya nafas cinta.
 itupun t'lah semampusnya ku coba,

 sekuat dermaga jiwa tuk nyalakan lagi asmara.
 bukan menjadi lebih tertata,
 malah endingnya buat hal-hal lain menjadi semakin patah.

 terbiar-buyar,


 nyanyian detik s'makin sunyi menjadi-jadi,  

 menikam kelam hingga merobek hati yang tak lagi berkasih.
 hingga semua yang mereka bawapun enggan tuk ku peduli.

 sebabnya kalian ku persilahkan,
 bebas tuk menghardik sedemikian rupa.
 tuk semua kesunyian yang ku bagi tanpa nyawa.

 untuk satu alasan ini, aku benar-benar t'lah kalah,
 tak punyai lebih kemampuan tuk memenangkan siapa-siapa.

 karena tersungkur jatuh teramat jauh,
 kemudian menjadi menunggu, menunggu dan menunggu.
 untuk satu senyum yang mampu melebur,

 dan melegakan dahaga qalbu yang benar-benar rapuh.!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun