Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengapa Film KKN di Desa Penari Bisa Viral? Ternyata Ini Alasannya

1 Juni 2022   19:35 Diperbarui: 1 Juni 2022   19:38 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: suara.com

Yang akhir-akhir ini sedang trending dan diminati banyak orang, adalah film KKN di Desa Penari. Film ini sukses menyedot animo penonton yang sangat tinggi. Dilansir dari Tempo, kurang dari sepekan, film yang dibintangi antara lain Tissa Biani, Aulia Sarah, Agniny Haque, dan Adinda Thomas itu sudah ditonton 2.010.137. Ya, dua juta lebih orang sudah mantengin film KKN Desa Penari hanya dalam kurun waktu enam hari saja. 

Angka 2 juta penonton itu cukup membuktikan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap film bergenre horor yang diangkat dari kisah nyata ini amatlah tinggi. Sebab, selama dua tahun lebih, masyarakat seperti 'dipenjara' oleh keadaan. Pandemi covid-19 mengajarkan setiap orang untuk bersabar, termasuk bersabar menunggu perilisan film KKN Desa Penari ini. 

Sekedar flashback, kisah KKN di Desa Penari ini sebelumnya viral di Twitter pada 2019 lalu. Karena kisahnya yang mungkin menarik dan membuat penasaran orang, akhirnya diangkatlah ke layar lebar. Nah, Film KKN di Desa Penari sebelumnya dijadwalkan tayang pada 19 Maret 2020. Namun terpaksa ditunda karena Covid-19. Dan setelah beberapa kali menunda perilisan, film KKN di Desa Penari akhirnya tayang di bioskop pada 30 April 2022 lalu.

Momen perilisan film ini saya kira cukup tepat. Yakni bertepatan dengan momen libur lebaran, di mana orang-orang sedang punya banyak uang di kantong. Tak hanya itu, faktor waktu luang untuk pergi ke bioskop juga sangat mendukung. Sebab aktivitas pekerjaan, sekolah atau kuliah yang sedang libur, sehingga masyarakat mau bela-belain mengantri bahkan berdesakan untuk masuk ke ruang bioskop.

Di Pekalongan saja, bioskop yang ada di mall Ramayana dan Transmart setiap harinya tak pernah sepi  selama masa lebaran. Orang-orang, yang sedang punya banyak duit THR, rela menyisihkan sedikit hartanya untuk beli tiket secara online atau offline. Orang-orang tak peduli dengan harga tiket film tersebut, yang terpenting bisa nonton film KKN yang sedang viral ini di Bioskop. 

Saya sendiri melihatnya sebagai sebuah fenomena. Bukan menjadi sebuah kejutan ketika film KKN Desa Penari ini 'meledak' di pasaran. Malah akan menjadi hal yang aneh apabila film ini justru sepi penonton. Saya kira begitu. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang memang suka dengan sesuatu yang baru. Termasuk di dunia perfilman. Tak bisa dimungkiri memang. Apa-apa kalau ada yang viral, atau trend dikit, masyarakat akan banyak yang mengikutinya atau mencarinya atau menikmatinya.

Sebelum viralnya film KKN Desa Penari ini, beberapa tahun lalu juga sempat rame film Danur, Pengabdi Setan, hingga Makmum. Artinya, tak bisa dielakkan lagi bahwa masyarakat Indonesia suka dengan hal-hal berbau hiburan. Industri film ini kan termasuk dunia hiburan, yekan?

Ramenya film KKN ini, tentu saja ada faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya bisa jadi karena pengaruh pandemi covid-19 yang selama dua tahun  orang-orang hanya bisa berdiam diri akibat adanya aturan pemerintah seperti PSBB, PPKM dan segala macamnya mengurangi mobilitas masyarakat.

Tak hanya itu, berbagai tempat hiburan yang sempat ditutup sementara akhirnya mau nggak mau bikin masyarakat makin resah, jenuh, bosan, dan mungkin banyak yang nggak tau mau ngapain. Dan akhirnya, memasuki semeter ke-2 tahun 2022 ini, pemerintah melonggarkan peraturan tentang covid-19. Kabar ini seperti menjadi angin segar bagi masyarakat tanah air. Yang selama dua tahun nggak dibolehin mudik, kini boleh mudik meski dengan sejumlah syarat. Yang tadinya tempat hiburan ditutup, kini sudah dibolehkan dibuka, termasuk bioskop tempat orang-orang nonton hiburan film. 

Nah boleh jadi, antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap film KKN ini karena selama dua tahun masyarakat kurang mendapat asupan hiburan. Mereka tidak bisa pergi ke bioskop untuk sekadar refreshing. Mereka hanya bisa nonton film lewat laptop atau di televisi. Rasa kangen terhadap bioskop akhirnya bisa tuntas di tahun ini. Begitu film KKN ini rilis, jedaaarrr, booming lah itu film diserbu masyarakat. 

Alasan berikutnya, kenapa film KKN ini bisa begitu rame, ya tadi seperti yang saya singgung di awal. Momennya tepat di hari lebaran. Di saat orang-orang sedang banyak duit dan punya banyak waktu luang. Mumpung masih ada cukup uang dan hari liburan yang lumayan banyak, akhirnya digunakan untuk membeli tiket nonton film yang pemerannya 'para mahasiswa' tersebut.

Terakhir, alasan kenapa film KKN ini bisa rame, ya karena orang-orang saya yakin, sangat, sangat penasaran dengan film ini. Mereka yang nonton saya kira pasti juga sudah membaca kisah tentang KKN Desa Penari ini yang pernah diunggah Twitter SimpleMan pada 2019 lalu. Mereka tentu sudah sedikit tahu alur film tersebut karena sudah membaca kisahnya di twitter. Mereka ingin membandingkannya apakah kisah yang di film sama dengan yang ditulis di twitter. 

Dan bagi yang belum pernah membaca kisah KKN di Desa Penari di twitter, saya sarankan untuk membacanya terlebih dulu sebelum anda nonton film tersebut di bioskop. Bukan karena apa-apa, ya biar tahu aja sensasi penasarannya. Btw saya sendiri belum nonton film KKN tersebut sihh.. wwkwkk

Tulisan ini pernah tayang di media Kotomono.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun