Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nurhayati dan Bagaimana Pengemis dalam Pandangan Islam?

29 Mei 2022   14:28 Diperbarui: 29 Mei 2022   14:34 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Rasulullah saw tidak ingin melihat umatnya menjadi seorang peminta-minta. Bagi Rasulullah, bekerja --apapun itu pekerjaannya asal halal- itu lebih baik dari pada meminta-minta. Bahkan Rasulullah menegaskan jika meminta-minta itu tidak diperbolehkan dalam Islam, kecuali untuk tiga orang saja.

Dikutip dari NU Online, tiga orang itu menurut hadis Rasullullah saw, pertama, orang yang memikul beban berat di luar batas kemampuannya. Kelompok pertama ini menurut Rasulullah saw diperbolehkan meminta-minta sampai tercukupi sekadar kebutuhannya. Ketika sudah tercukupi kebutuhan sekadarnya, ia harus berhenti mengemis.

Kedua, orang yang terkena musibah dan hartanya hilang semua. Kelompok kedua ini juga diperbolehkan meminta-minta, namun apabila sekadar kebutuhannya sudah tercukupi maka ia harus berhenti mengemis.

Ketiga, seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata, 'Si fulan benar-benar telah tertimpa kesengsaraan', maka boleh baginya meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup.

Pada intinya, Islam tidak memperbolehkan umatnya untuk menjadi orang yang suka meminta-meminta (mengemis), kecuali bagi golongan tertentu saja. Itu pun ada batasnya. Islam sangat membenci umatnya yang malas dan tidak mau bekerja. Allah SWT mencintai umatnya yang kuat dan membenci umatnya yang lemah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun