Mohon tunggu...
Khairul anam
Khairul anam Mohon Tunggu... -

Seorang pembelajar yang selalu ingin belajar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kompas dan Sentimen Agama

30 April 2011   04:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya membalas komentar pada berita yang dimuat kompas: http://nasional.kompas.com/read/2011/04/30/02350654/Shalat.Tak.Wajib.Minum.Red.Wine.Halal. Komentar yang disampaikan saudara indro b b itu berisi pertanyaan "Mengapa yaa dalam Islam ini, koq terlalu banyak yang aneh, antik, berwarna warni pemikiran ?? " dan saya membalas dengan tulisan yang tidak menyebarkan kebencian, berikut ini:

@ indro ya begitulah Islam pak dan itu sudah diungkapkan NAbi Muhammad SAW bahwa ummatnya akan terbagi menjadi sekian golongan dan dari golongan itu hanya satu yang sesuai dengan apa yang diajarkannya. warna warni Islam muncul dari sekian banyak pendapat yang ada. Islam memiliki berbagai bidang ilmu bagaimana cara memahami ISlam itu sendiri tapi itu hanya pada hal-hal yang sunnah atau hal-hal yang masih bisa diperdebatkan. shalat, kitab dan konsep kenabian dan beberapa hal lain itu harga pokok yang tidak bisa ditafsirkan (itu sudah ditentukan dan digariskan). jadi ada bagian ajaran yang sudah digariskan oleh Allah (ini tidak bisa dirubah) dan ada ajaran yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (pada bagian inilah sering terjadi percekcokan yang sebenarnya tidak perlu).
Terus Islam seperti apa yang benar? mudah saja jika Islam yang bapak temui mengajarkan eksklusifitas, kekerasan, membunuh, menipu, memaksa membayar uang dengan jumlah tertentu, mengabaikan shalat, puasa dan tidak menghargai perbedaan itu dipastikan bukan ISlam. dalam Islam tidak ada ajaran memaksakan agama ISlam kepada orang karena dalam Quran sudah jelas disebutkan tidak ada paksaan dalam beragama dan untukku agamaku dan untukmu agamamu. tidak ada dalam ISlam ajaran mencari domba-domba yang hilang (hingga memaksa), yang ada dalam Islam adalah seruan untuk masuk Islam tapi jika yang mendengar tidak mau ya jangan dipaksa (apalagi menghipnotis).
Islam itu inklusif dan moderat dan damai, jika anda melihat kebalikannya maka itu bukan Islam. Tapi jika anda sudah Islam tunaikan ajaran Islamu tapi tetap bergaullah dengan ummat lain, kelompok lain, agama lain, dan jangan memaksakan ajaran Islammu, itulah ISlam.
Islam saat ini merupakan agama paling pesat perkembangan pengikutnya (termasuk di Amerika), tanya kenapa? padahal Islam digempur (dilemahkan) dari segala arah. Itu sesuai dengan ungkapan berikut al-islamu ya'lu wa yu'la 'alaih, Islam itu sebenarnya agama yang sudah tinggi meskipun ummatnya tidak berusaha membuatnya tinggi.
jadi tugas kita sebagai muslim cukup menunaikan perintah yang ditunjukkan oleh NAbi Muhammad SAW, menyebarkan kebajikan, bergaul sama ummat lain tanpa memaksakan Islam.

------------

eeee yang terjadi adalah tidak sampe satu detik komentar saya dihapus. Tapi lebih anehnya ada komentar di berita yang sama yang menyudutkan agama yang saya anut tapi tidak dihapus hingga tulisan ini saya buat lihat:

Mary Karl:

bener yah, sptnya ada sesuatu yg kurang bener dgn agama ini, dalam kitab sucinya ajarannya tidak konsisten, banyak hal bertentangan antara ayat2nya, banyak hal tidak sinkron, mengenai hari raya pun bisa beda ... sebenarnya ada apa sih dgn agama ini.. aliran syiah ama suni aja bisa bertolak belakangg banget malah sampe bunuh2an segala..

-------------------------------

INIKAH YANG DISEBUT DENGAN MEDIA DENGAN KREDIBILITAS TINGGI YANG NYATA-NYATA SANGAT SARA?

catatan besar jika tulisan anda ingin dimuat di kompas, silahkan angkat  tema kebebasan beragama atau pluralisme yang menganggap semua agama itu sama. Saya jamin pasti dimuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun